Truk yang diasumsikan membawa bahan bakar penerbangan juga diserang oleh pasukan Kachin di Kachin dan negara bagian Shan utara setelah serangan udara di sekitar Momauk.
KIA mengonfirmasi bahwa pihaknya telah memberikan instruksi kepada tentaranya untuk menghancurkan, dan memutus jalur pasokan truk bensin yang benar-benar memicu kekejaman militer.
Dewan militer mengklaim, truk yang dihancurkan tidak membawa avtur, tetapi merupakan truk pribadi yang mengangkut bensin untuk keperluan umum. Militer mengumumkan bahwa dua kendaraan yang membawa bahan bakar hancur ketika KIA melancarkan serangan di dekat desa Zanankha dan Suyang di Kotapraja Sumprabum pada Rabu, 19 Mei 2021.
Pada Senin, 17 Mei 2021, pasukan KIA menyerang enam truk militer Myanmar yang membawa bahan bakar melalui Kotapraja Kutkai di sepanjang jalan raya nasional dari Kota Muse di perbatasan Myanmar-China, dan truk lain antara Kutkai dan Hsenwi keesokan harinya.
Dua truk bahan bakar yang diasumsikan membawa bahan bakar penerbangan, dibakar tiga mil dari Desa Zinbon di Shwegu pada Kamis, 27 Mei 2021, menurut seorang penduduk setempat.
Situs web Puma Energy menyebutkan, perusahaan saat ini menyediakan layanan kepada 22 maskapai penerbangan internasional, 10 maskapai domestik, empat grup layanan carter, dan enam agen bahan bakar di Myanmar.
Maskapai ini beroperasi di 11 bandara di Myanmar, termasuk Bandara Internasional Yangon. Perusahaan tersebut membuat pengumuman pada 10 Februari 2021 bahwa pihaknya memutuskan menghentikan operasinya di Myanmar setelah perebutan kekuasaan oleh militer.***
Sumber: Myanmar Now, Wikipedia