Junta Myanmar 'Nangis Darah': Total Energies dan Puma Hentikan Operasional!

- 30 Mei 2021, 15:49 WIB
PUMA ENERGY - Upacara pembukaan Puma Energy di kawasan industri Thilawa di Kota Yangon, Myanmar,  6 Mei 2017./EPA/VIA MYANMAR NOW)
PUMA ENERGY - Upacara pembukaan Puma Energy di kawasan industri Thilawa di Kota Yangon, Myanmar, 6 Mei 2017./EPA/VIA MYANMAR NOW) /EPA/VIA MYANMAR NOW

Baca Juga: Penembakan California Tewaskan 9 Pekerja Rel Kereta Api, Kemana Presiden Joe Biden dan Kekuasaannya?

Disambut Gembira Tentara Kachin 

Sementara itu,  Puma Energy secara resmi menyataka telah menangguhkan penjualan bensin di Bandara Myitkyina, Negara Bagian Kachin. Alasannya,  truk yang membawa bensin tidak dapat tiba sesuai jadwal. 

Menurut surat resmi Puma Energy ke otoritas Bandara Myitkyina,  Rabu, 26 Mei 2021, pasokan bensin ke bandara telah ditangguhkan sejak hari itu dan seterusnya, hingga pasokan menjadi lebih dapat diandalkan. 

Perusahaan yang berbasis di Singapura ini mulai mendistribusikan bahan bakar penerbangan dengan nama National Energy Puma Aviation Services sebagai usaha patungan dengan Myanmar Petroleum Products Enterprise (MPPE) milik negara pada  2015. 

Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA) menyambut baik penangguhan pasokan bensin Puma di negara bagian itu,  menyusul terjadinya  lebih 100 kali serangan udara militer Myanmar sejak kudeta 1 Februari 2021. 

“Untung saja perusahaan mengalami kesulitan memasoknya. Kami pasti menyambutnya, ”kata juru bicara KIA Kolonel  Naw Bu.

Baca Juga: Abdee Slank Jabat Komisaris Telkom, Berikut Data Kiprahnya di Dunia Bisnis dan Pemerintahan

KIA merebut pangkalan strategis militer Alaw Bum di Kotapraja Momauk,  Negara Bagian Kachin, Maret 2021.

Sejak awal April 2021, militer berupaya merebut kembali pos tersebut, dengan melancarkan serangan udara ke wilayah tersebut dari helikopter. 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x