Hamas Bantah akan Ledakkan Ryanair: Belarusia Dituding Cari Masalah!

- 26 Mei 2021, 20:53 WIB
 BOM PALSU - Pesawat dari maskapai penerbangan Inggris Ryanair terpaksa mendarat di Bandara Internasional Minsk, Belarusia, setelah dilaporkan akan diledakkan oleh bom dari kelompok Hamas, Minggu, 23 Mei 2021./Foto" © EPA-EFE/ONLINER.BY/VIA TASS/CAPTION: OKTAVIANUS CORNELIS/
BOM PALSU - Pesawat dari maskapai penerbangan Inggris Ryanair terpaksa mendarat di Bandara Internasional Minsk, Belarusia, setelah dilaporkan akan diledakkan oleh bom dari kelompok Hamas, Minggu, 23 Mei 2021./Foto" © EPA-EFE/ONLINER.BY/VIA TASS/CAPTION: OKTAVIANUS CORNELIS/ /ONLINER.BY HANDOUT/EPA-EFE

Menurut laporan Bloomberg, UE menganggap Belarusia berpotensi melarang pendaratan pesawat di negara anggota UE. Brussel juga dapat melarang pengiriman angkutan darat ke UE melalui Belarusia. 

Sementara itu, Prancis mengumumkan menyiapkan langkah-langkah untuk membatasi penerbangan di atas Belarus,  bekerja sama dengan negara-negara UE lainnya. Menurut laporan Reuters,  tindakan ini mungkin termasuk melarang BelAvia milik Belarusia dari bandara-bandara UE. 

Beberapa negara sudah mengambil tindakan sepihak. Reuters melaporkan mengutip Menteri Transportasi Lithuania bahwa semua penerbangan yang bepergian dari dan ke negara itu, harus menghindari wilayah udara Belarusia. 

Beberapa maskapai Eropa mulai mengubah rutenya.  Misalnya, AirBaltic Latvia telah membuat keputusan untuk tidak terbang di atas Belarusia. Wizz Air Hongaria juga mengalihkan penerbangan Kiev-Tallinnnya untuk menghindari wilayah udara Belarusia. Beberapa laporan menunjukkan,  maskapai LOT Polandia mungkin dilarang terbang di atas Belarusia.

Baca Juga: Sentimen Anti-Muslim Merebak di Barat, Erdogan: Seperti Sel Kanker

Sementara  itu,  Badan Transportasi Udara Federal Rusia mengungkapkan,  penerbangan melalui Belarusia, sesama bekas negara Uni Soviet ini,  berjalan seperti biasa. 

Menanggapi reaksi keras dari Barat, Minsk menyebutnya sebagai 'politisasi yang disengaja' dari situasi tersebut.

Menteri Luar Negeri Belarusia Anatoly Glaz menunjukkan, tindakan Belarusia sehubungan dengan pendaratan darurat tersebut sudah  sesuai aturan internasional,  dan menambahkan bahwa kritik individu dari Barat tergesa-gesa. 

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyatakan,  Washington dengan tegas mengutuk insiden tersebut,  dan menuntut pembebasan Protasevich. Menurut Blinken, laporan keterlibatan badan intelijen Belarusia,  dan keterlibatan jet militer untuk pengawalan pesawat saat pendaratan,  harus diselidiki secara menyeluruh. 

AS juga meminta Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) untuk memanggil dewan untuk membahas insien itu. ICAO telah menyatakan bahwa insiden tersebut mungkin melanggar Konvensi Penerbangan Sipil Internasional,  dan meminta semua pihak yang berkepentingan memberikan informasi lebih lanjut tentang insiden  tersebut. 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah