Rakyat Myanmar Angkat Senjata Lawan Junta: Malah Dituding Teroris!

- 23 Mei 2021, 18:37 WIB
PERLAWANAN RAKYAT Inilah anak-anak muda  gagah berani dari gerakan Pasukan Pertahanan Rakyat Karenni (KPDF). Menggunakan segala jens senjata tradisional termasuk senapan berburu, KPDF melakukan perlawanan ke militer rezim Myanmar. KPDF berhasil  menyita sebuah pos keamanan junta di Kota Demoso, Negara Bagian Kayah/PHOTO: SUPPLIED/VIA MYANMAR NOW/
PERLAWANAN RAKYAT Inilah anak-anak muda gagah berani dari gerakan Pasukan Pertahanan Rakyat Karenni (KPDF). Menggunakan segala jens senjata tradisional termasuk senapan berburu, KPDF melakukan perlawanan ke militer rezim Myanmar. KPDF berhasil menyita sebuah pos keamanan junta di Kota Demoso, Negara Bagian Kayah/PHOTO: SUPPLIED/VIA MYANMAR NOW/ /SUPPLIED/VIA MYANMAR NOW

Baca Juga: Sergio Aguero Adalah Sejarah Bagi Mancehster City, Berikut Catatan Debutnya Bersama Setan Biru

Ditambahkan, pasukan Tatmadaw pada Kamis, 20 Mei 2021, menembakkan senjata ke perumahan,  dan menangkap 13 orang, termasuk empat pegawai negeri yang membelot dari rezim. 

Keesokan harinya,  militer junta memberondong daerah pemukiman dengan amunisi dan bahan peledak.

“Mereka menembakkan artileri berat terus menerus, kecuali saat istirahat makan. Mereka mengarah ke tempat-tempat yang mereka pikir di situ kami ditempatkan, ”katanya.  “Mereka menyerbu wilayah kami. Mereka mencoba melakukan apa yang mereka lakukan di Loikaw ke Demoso, dan orang-orang di sini menanggapi serangan itu. " 

Pada Maret dan April  2021, Tatmadaw membunuh tiga warga sipil di Loikaw, ibu kota Negara Bagian Kayah, sebagai upayanya meneror orang-orang agar tunduk pada kekuasaannya. 

Dalam bentrokan pada Jumat sore lalu, pihak KPDF merebut tiga pos keamanan dari militer di kotapraja Demoso dan Bawlakhe,  dengan bantuan kelompok etnis bersenjata setempat. 

Pihak KPDF tidak mengungkapkan nama kelompok itu, tetapi Tentara Karenni, sayap bersenjata Partai Progresif Nasional Karenni, aktif di wilayah tersebut.

Terjadi bentrokan pada Kamis pagi  lalu, antara pasukan rezim dan Tentara Karenni di dekat Kota Hpaswang. 

Bom meledak di kantor administrasi kecamatan di Demoso dan di stadion olahraga setempat, Jumat lalu. 

Media pemerintah mengklaim, tiga anggota pasukan keamanan tewas dalam penyergapan oleh 20 'perusuh bersenjata' di Demoso pada Jumat itu. Juga disebutkan, rezim menangkap 15 penduduk setempat, termasuk dua wanita.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x