Rakyat Myanmar Angkat Senjata Lawan Junta: Malah Dituding Teroris!

- 23 Mei 2021, 18:37 WIB
PERLAWANAN RAKYAT Inilah anak-anak muda  gagah berani dari gerakan Pasukan Pertahanan Rakyat Karenni (KPDF). Menggunakan segala jens senjata tradisional termasuk senapan berburu, KPDF melakukan perlawanan ke militer rezim Myanmar. KPDF berhasil  menyita sebuah pos keamanan junta di Kota Demoso, Negara Bagian Kayah/PHOTO: SUPPLIED/VIA MYANMAR NOW/
PERLAWANAN RAKYAT Inilah anak-anak muda gagah berani dari gerakan Pasukan Pertahanan Rakyat Karenni (KPDF). Menggunakan segala jens senjata tradisional termasuk senapan berburu, KPDF melakukan perlawanan ke militer rezim Myanmar. KPDF berhasil menyita sebuah pos keamanan junta di Kota Demoso, Negara Bagian Kayah/PHOTO: SUPPLIED/VIA MYANMAR NOW/ /SUPPLIED/VIA MYANMAR NOW

Baca Juga: Hamas Tantang Israel: Gelar Parade Brigade Ezzedine al-Qassam

New Light of Myanmar yang dikelola negara melaporkan pada Jumat bahwa 'warga bersenjata' telah menyerang gerbang keamanan, sebuah kamp regional di Hakha, dan sebuah kantor polisi di Kanpetlet,  menggunakan senapan berburu dan senjata kecil pada Senin, 17 Mei 2021. 

"Pasukan rezim membalas kemudian para penyerang mundur,"  kata juru bicara junta, menambahkan bahwa pihaknya tidak menderita korban dalam serangan itu. 

Di ibu kota negara bagian Hakha, pasukan Tatmadaw menyamar sebagai warga sipil,  dan menggunakan kendaraan non-militer untuk mengangkut bala bantuan,  dan melakukan operasi pembersihan lahan. 

Pihak CDF Hakha telah memperingatkan warga sipil setempat untuk berhati-hati saat berada di luar lalu lintas,  dan menghindari untuk berada di jalan antara pukul 10 malam dan lima pagi karena kritisnya kondisi saat ini.

Warga Bunuh Tiga Tentara

Masih pada Jumat, gerakan perlawanan rakyat di sekitar Kota Demoso, Negara Bagian Kayah, dilaporkan  membunuh tiga petugas polisi dan merebut pos keamanan rezim.

Gerakan ini dinamakan Pasukan Pertahanan Rakyat Karenni (KPDF), yang baru-baru ini dibentuk oleh warga sipil.

Warga  yang mengangkat senjata untuk mempertahankan diri dari serangan militer, menyatakan, terjadi bentrokan di tiga wilayah baik di dalam maupun di luar kota. "Pertempuran berhenti sekitar pukul empat sore pada Jumat," kata pihak KPDF.  

"Tiga polisi tewas dalam bentrokan di kota itu,  dan seorang pejuang perlawanan terluka, meski tidak parah," ujar seorang anggota KPDF. 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x