Tim Administrasi Rakyat Mindat menyatakan, kontak senjata meletus setelah Tatmadaw menyerang sebuah kendaraan sipil yang membawa makanan dan persediaan lainnya untuk warga yang mengungsi akibat bentrokan baru-baru ini di daerah tersebut.
Penembakan pada Jumat pagi itu terjadi di Chi Chaung dan Pu Kun, dua desa yang sekarang berada di bawah kendali militer.
Baca Juga: Benjamin Netanyahu Dituding Penjahat, MQG: Bahayakan Israel!
Militer Serang Truk Makanan Warga
Junta dilaporkan dengan kejam menyerang orang-orang yang membawa jatah makanan dan obat-obatan untuk pengungsi. "Itu keji dan tidak manusiawi, "kata pihak Tim Administrasi Rakyat Mindat.
Kotapraja Mindat berada di bawah kendali militer sejak serangan besar-besaran Tatmadaw di daerah itu pada Sabtu, 15 Mei 2021 . Ini diikuti oleh pertempuran di dua kota, yakni Hakha dan Tedim, bagian utara negara bagian itu.
Sehari setelah serangan militer di Mindat, empat tentara junta tewas dalam baku tembak di Tedim, menurut CDF.
Kelompok itu menyatakan, pihaknya juga melakukan serangan terhadap pos keamanan di dekat Universitas Hakha pada Selasa, 18 Mei 2021, yang merenggut nyawa empat tentara rezim, dan menyebabkan setidaknya 14 lainnya terluka.
Pertempuran lain terjadi di jalan Hakha-Matupi pada Rabu, 19 Mei 2021. "Bentrokan ini menyebabkan tiga tentara tewas, dan sedikitnya lima lainnya cedera," kata pihak CDF.
Seorang juru bicara dewan militer Myammar tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar atas pernyataan CDF.