Bom Mobil Kabul, Hazara Persenjatai Diri : Sudah Cukup Kami Diserang!

- 10 Mei 2021, 00:11 WIB
ETNIS HAZARA: Etnis Hazara di Afghanistan mendominasi lingkungan Dasht-e-Barchi,  lokasi pemboman. Kebanyakan Hazara adalah Muslim Syiah. DI Indonesia, banyak warga Hazara tinggal di kawasan Puncak, Bogor, terkait upaya mencai suaka./FOTO: WIKIPEDIA/CAPTION: OKTAVIANUS C/
ETNIS HAZARA: Etnis Hazara di Afghanistan mendominasi lingkungan Dasht-e-Barchi, lokasi pemboman. Kebanyakan Hazara adalah Muslim Syiah. DI Indonesia, banyak warga Hazara tinggal di kawasan Puncak, Bogor, terkait upaya mencai suaka./FOTO: WIKIPEDIA/CAPTION: OKTAVIANUS C/ /WIKIPEDIA

Saat jadwal konferensi perdamaian yang diusulkan AS tentang Afghanistan di Turki semakin dekat, Stanekzai membuat pernyataan tersebut selama pertemuan virtual dengan utusan dari PBB, Norwegia, Swedia, Jerman, AS dan Inggris. 

Stanekzai mengklarifikasi bahwa membentuk pemerintahan koalisi bukanlah solusi atas konflik tersebut, dengan mengatakan bahwa adanya kebutuhan akan pemerintahan Islam terpusat yang kuat (di mana hak-hak setiap warga Afghanistan dilindungi),  tidaklah sedikit. 

“Imarah Islam tidak menerima pemerintahan koalisi. Ada kebutuhan akan sistem Islam terpusat yang kuat, sistem di mana setiap warga Afghanistan melihat hak-hak mereka, tidak sedikit orang, sebuah sistem di mana hak-hak setiap warga Afghanistan tercermin, ”kata Stanekzai.

Menurutnya,  pembebasan bersyarat 7.000 tahanan Taliban,  dan pencabutan nama-nama pemimpin Taliban dari daftar hitam PBB,  adalah kunci untuk memajukan proses perdamaian. 

"Setiap kali anggota delegasi kami ingin pergi dan bertemu dengan para pemimpin atau komandan militer kami, itu membutuhkan waktu berhari-hari,  dan ini menyebabkan gangguan dalam proses perdamaian," kata Stanekzai, yang secara tidak langsung meminta penghapusan nama Taliban dari daftar hitam PBB. 

Negosiator Taliban ini juga membuat jaminan bahwa wanita Afghanistan akan diizinkan untuk memainkan peran dalam proses politik negara,  dan kebebasan berbicara akan dimasukkan dalam kerangka Syariah Islam. 

“Ada perbedaan dalam kata-kata dan tindakan Taliban. Jika Taliban benar-benar ingin membuktikan kata-kata mereka benar, maka mereka harus melakukan pembicaraan yang disengaja dan mengumumkan gencatan senjata, ”kata Ilyas Wahdat, mantan gubernur Paktika. 

“Republik harus didukung, baik warga Afghanistan maupun asing harus mendukung republik. Ini sangat penting, ”kata anggota parlemen Abrarullah Murad. 

Sementara itu, utusan khusus AS Zalmay Khalilzad mengatakan bahwa AS akan mendukung rakyat Afghanistan yang mendukung republik, jika Taliban tidak memilih jalan perdamaian. 

Khalilzad  membuat pernyataan itu setelah menyelesaikan perjalanan ke wilayah di mana dia mengunjungi Tashkent, Doha,  Kabul dan Dushanbe.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah