KALBAR TERKINI - JIka di Indonesia, maling kotak amal masjid biasanya tak dimaafkan. Selain dihajar hingga (maaf) biji matanya meloncat 'tuing-tuing' dari kelopak, ada pelaku yang dibakar hidup-hidup.
Tapi di Myanmar, maling kotak amal masjid ternyata melibatkan pasukan junta. Melihat tentara membawa senjata api, tak ada warga yang berani melawan. Bahkan jika ada yang melihat, langsung dibentak-bentak dengan mata melotot: 'apa liat-liat!' lantas dipukuli, bahkan... ditembak mati!
Ironisnya, aksi ini terjadi pada hari pertama Bulan Suci Ramadan, sebagaimana serentetan peristiwa selama dua hari di salah satu kota kecil di wilayah Mandalay, Myanmar, sejak Selasa, 13 April 2021.
Beginilah kebiadaban pasukan dari Jenderal Senior Myanmar, Min Aung Hlaing. Kala Rumah Allah tak lagi dihormati oleh manusia ciptaan-Nya, sekelas aparat tak bermoral, maka diyakini bahwa 'tiada yang mustahil ' bagi pasukan Myanmar.
Itu sebabnya, berbagai analisis menyebutkan, sepak terjang pasukan junta -yang telah membunuh lebih 700 warga sejak Aung Hlaing mengkudeta pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021- akan membawa Myanmar menjadi sengkarut seperti halnya konflik di Suriah.
Toh pihak-pihak yang bertikai di Suriah tak pernah serendah itu, mencuri kotak amal masjid seperti pasukan junta, sebagaimana terjadi selama dua hari sejak Selasa lalu. Dikutip Kalbar-Terkini.com dari Myanmar Now, Kamis, 15 April 2021, pasukan rezim kudeta bahkan menembak mati dua warga sipil dan melukai enam lainnya di Myitnge.
Baca Juga: Komentari Terornya, Taliban: Sesuai Pedoman Agama!
Baca Juga: Berdosanya Taliban Gelar 'Ramadhan Berdarah': Gertak AS Mundur dari Afghanistan
Baca Juga: Hillary Clinton Tulis Novel 'Negara Teror'