Rudal Iskander Bunuh 94 Warga Sipil, Azerbaijan Seret Armenia ke Pengadilan Internasional

- 25 Februari 2021, 03:51 WIB
RUDAL ISKANDER -  Inilah rudal balistik Iskander buatan Rusia yang digunakan Armenia menyerang sasaran sipil di Azerbaijan selama perang 44 hari pada 2020. Sebanyak 94 warga sipil termasuk 12 anak Azerbaijan tewas, 414 orang terluka, 54 di antaranya anak-anak, serta empat anak kehilangan kedua orang tuanya/AZER NEWS/VAFA ISMAYILOVA/
RUDAL ISKANDER - Inilah rudal balistik Iskander buatan Rusia yang digunakan Armenia menyerang sasaran sipil di Azerbaijan selama perang 44 hari pada 2020. Sebanyak 94 warga sipil termasuk 12 anak Azerbaijan tewas, 414 orang terluka, 54 di antaranya anak-anak, serta empat anak kehilangan kedua orang tuanya/AZER NEWS/VAFA ISMAYILOVA/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Tindakan pihak Armenia dinilainya sebagai pelanggaran berat terhadap ketentuan dokumen internasional.Apalagi, menurut Sabina, mantan Presiden Armenia secara terbuka telah mengakui bahwa selama perang, angkatan bersenjatanya juga menggunakan sistem rudal lain, dan sengaja menembaki sasaran sipil di Kota Ganja di Azerbaijan, luar zona perang.

"Ini menegaskan kembali bahwa serangan telah dilakukan oleh Armenia dengan menggunakan senjata terlarang di wilayah yang dihuni sipil di Azerbaijan, jauh dari zona perang, sehingga banyak korban jiwa. Akibatnya, 94 warga sipil tewas, termasuk 12 anak, dan 414 orang terluka, 54 di antaranya anak-anak, dan empat anak kehilangan kedua orang tuanya," katanya. 

Baca Juga: 'Ngemplang' Bayar Utang, Iran Ancam Tuntut Korsel ke Pengadilan Internasional

Selama perang, lanjut Sabina, Armenia yang telah kalah akhirnya menggunakan serangan ganas terhadap warga sipil Azerbaijan lewat senjata maut yang dilarang secara luas. Amnesti Internasional dan pengawas hak azasi manusia juga telah memverifikasi bahwa Armenia menggunakan bom cluster dan roket yang terlarang ketika menyerang kota-kota di Azerbaijan. 

Pada 10 November 2020, Baku dan Yerevan menandatangani kesepakatan yang ditengahi Moskow sehingga mengakhiri pertempuran selama enam pekan antara Armenia dan Azerbaijan.

Tentara Azerbaijan mengumumkan kemenangan melawan pasukan Armenia. Perjanjian yang ditandatangani itu mewajibkan Armenia menarik pasukannya dari kawasan Azerbaijan tersebut yang diduduki sejak awal dekade 1990-an.*** 

 

Sumber: Azer News

 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah