Amnesti Tiga Kelompok Radikal, Duterte Ingin Akhiri Konflik Berkepanjangan di Filipina

- 16 Februari 2021, 22:04 WIB
MORO - Tentara-tentara Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) sedang melakukan operasi militer di selatan Filipina. Kelompok militan ini ikut mendapat amnesti dari Pemerintah Filipina./OFFICIAL BLOG SITE OF THE MNLF/
MORO - Tentara-tentara Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) sedang melakukan operasi militer di selatan Filipina. Kelompok militan ini ikut mendapat amnesti dari Pemerintah Filipina./OFFICIAL BLOG SITE OF THE MNLF/ /

Keberhasilan politik Duterte dibantu oleh ketegasannya menghadapi  kasus narkoba dan penjahat lainnya. Karier politiknya mendapat sorotan. Berbagai kelompok hak asasi manusia mendokumentasikan lebih dari 1.400 pembunuhan yang diduga dilakukan atas perintah Duterte  yang beroperasi di Davao pada 1998- 2016.

Senpi Selundupan Filipina-Manado

Mindanao merupakan basis gerakan-gerakan garis keras Filipina, terutama MNLF dan MILF. Dari wilayah inilah, dibuat senjata-senjata api (senpi) rakitan secara tersembunyi kemudian diekspor. Di antaranya ke sejumlah wilayah Indonesia, termasuk untuk kelompok teroris Poso dan di Papua.

Berdasarkan catatan Kalbarterkini.com, penyelundupan senjata Filipina ke Indonesia dilakukan lewat transportasi laut yang kerap lolos di Pelabuhan Manado, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara.

Baca Juga: Temukan Cinta Lewat Aplikasi, Love Alarm 2 Rilis Maret

Pun kerap dilakukan lewat perahu yang aman bersembunyi di pulau-pulau kecil jika muncul kapal patroli pemerintah. Dari Manado, senjata ilegal ini, antara lain dikirim kepada pemesan lewat jalur darat Trans-Sulawesi yang membentang dari Manado hingga ke Kota Makassar, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan, melalui dua provinsi lain, yakni Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat dan melewati satu provinsi, yakni Sulawesi Tenggara.***

 

Editor: Cornelis Oktavianus

Sumber: Philippine News Agency (PNA)

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x