Barat Klaim Rusia akan Dikalahkan Ukraina di Kherson

20 Oktober 2022, 06:13 WIB
Bendera Ukraina kembali berkibar di wilayah Kherson.* /Twitter /@Militarylandnet

KIEV, KALBAR TERKINI - Gencarnya serangan pasukan Ukraina ke Kherson diklaim sebagai pengakuan diam-diam Rusia atas kekalahannya yang menyakitkan.

Klaim media-media Barat ini berlawanan dengan media-media Rusia, yang menyatakan, serangan gencar hanya terjadi di dekat kota perbatasan Ukraina-Rusia itu.

Kherson adalah wilayah Ukraina, yang telah bergabung dengan Rusia usai referendum pada September 2022.

Baca Juga: Pasukan Rusia Terdesak di Kherson, Moskow segera Luncurkan Senjata Nuklir?

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Rabu, 19 Oktober 2022, pasukan Rusia meluncurkan evakuasi massal warga sipil pada Rabu ini.

Kherson adalah dari salah satu kota besar pertama yang diambil alih oleh Rusia.

Serangan balasan Ukraina yang disebut menakjubkan itu, tampaknya menghantam Kherson, kota selatan berpenduduk lebih dari 250.000 orang.

Kota industri dan pelabuhan utama di Sungai Dnieper ini, terus diperebutkan oleh pasukan Ukraina dan Rusia menjelang tibanya musim dingin.

Baca Juga: UE Latih Pasukan Ukraina, Austria dan Hungaria Menolak, Denmark Ragu-ragu!

Bagi Ukraina sendiri, Kherson harus segera direbut kembali karena kondisi dingin dan sulit dapat membekukan sebagian besar garis depan sampai mencair pada musim semi.

Adapun evakuasi warga sipil oleh pasukan Rusia harus terkendala dengan banjir di Sungai Dnieper.

Dari televisi Pemerintah Rusia terlihat bahwa warga berkerumun di tepi Dnieper.

Banyak warga membawa anak kecil terlihat menyeberang dengan perahu ke timur ke wilayah Rusia.

Baca Juga: Jerman Kehabisan Amunisi: Genjot Pengiriman ke Ukraina, Stoknya Hanya untuk Sehari Perang

Pesan teks lewat ponsel memperingatkan warga untuk mengantisipasi penembakan.

Juga dinyatakan bahwa bus sedang dipersiapkan bagi mereka pergi, demikian laporan media Pemerintah Rusia.

Selebaran juga memberi tahu pengungsi bahwa mereka dapat membawa berat yang setara.

Ini termasuk dua koper besar, obat-obatan, dan makanan selama beberapa hari.

Pihak berwenang Rusia di Kherson menyatakan, evakuasi dari wilayah itu bersifat sukarela.

Namun dalam banyak kasus, satu-satunya rute keluar adalah ke Rusia.

“Lebih baik mengevakuasi orang jika pertempuran mulai melibatkan penembakan artileri dan pemboman kota," kata Vladimir Saldo, kepala wilayah Kherson.

"Dan, itulah yang kami lakukan sekarang,” lanjutnya.

Andriy Yermak, Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, menyebut evakuasi itu sebagai 'pertunjukan propaganda'.

Menurutnya, klaim Rusia bahwa pasukan Ukraina mungkin menembaki Kherson adalah 'taktik yang agak primitif'.

Ini mengingat Angkatan Bersenjata Ukraina diklaimnya tidak menembaki kota-kotanya sendiri.

Pasukan Ukraina diklaim pu;a telah membalikkan posisi Rusia di tepi barat sungai dalam beberapa pekan terakhir.

Pun administrator wilayah yang ditempatkan di Moskow sekarang ini tampaknya berharap perairan Dnieper akan menjadi penghalang.

Perairan yang dalam dan luas diharapkan akan bertindak menjadi penghalang alami terhadap pasukan Ukraina yang mendekat.

Komandan pasukan Rusia untuk Ukraina menggambarkan situasi pasukan Rusia di wilayah Kherson sebagai 'sangat sulit'.

Blogger Rusia telah menafsirkan komentar Jenderal Sergei Surovikin sebagai peringatan kemungkinan mundurnya pasukan Moskow.

Perintah darurat militer dari Presiden Rusia Vladimir Putin diperluas ke keempat wilayah.

Putin juga memberikan kekuatan ekstra darurat kepada kepala wilayah Rusia.

Putin tidak segera menjelaskan kekuatan yang akan diberikan darurat militer.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mentweet pada Selasa bahwa hampir sepertiga dari pembangkit listrik negara itu telah hancur sejak 10 Oktober 2022.

"Ini menyebabkan 'pemadaman besar-besaran' secara nasional," katanya.***

Sumber: The Associated Press

 

 

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Associated Press

Tags

Terkini

Terpopuler