Mengenal Wali, Sniper Kanada Paling Mematikan di Dunia, Legendaris Tumpas ISIS, Bantu Ukraina Lawan Rusia

11 Maret 2022, 01:43 WIB
Mengenal Wali, sniper Kanada paling mematikan di dunia, legendaris tumpas ISIS, bantu Ukraina lawan Rusia. /Karine Dufour/

KALBAR TERKINI – Nama Wali tiba-tiba mencuat di pemberitaan dunia yang menuliskan tentang invasi Rusia ke Ukraina.

Dikabarkan, ia ikut bergabung bersama pasukan militer Ukraina, untuk berperang melawan pasukan militer dari negara yang dipimpin Vladimir Putin.

Namun, siapakah Wali? Kenapa sosoknya menjadi perbincangan dunia?

Baca Juga: Pasha Lee Ditembak Mati Militer Rusia, Aktor Ukraina Sulih Suara Film The Lion King dan Hobbit

Wali merupakan peranakan Prancis-Kanada yang saat ini berusia 40 tahun.

Ia adalah sniper Kanada paling mematikan di dunia.

Banyak orang mengenalnya sebagai sniper legendaris di Resimen 22 Royal Canadian, yang pernah berperang di Afghanistan, Suriah, dan Irak.

Baca Juga: Hassan, Bocah Ukraina 11 Tahun Mengungsi Sendirian Menempuh Perjalanan 700 Mil ke Slovakia saat Invasi Rusia

Mantan tentara itu pernah bertugas di Afghanistan sejak tahun 2009-2011.

Pada 2015, ia mendapatkan perintah ke Irak untuk menumpas ISIS.

Wali adalah penembak jitu terlatih dan mematikan.

Baca Juga: Kisah Mantan Miss Ukraina Veronika Didusenko Selamatkan Diri Bersama Putranya saat Invasi Rusia Meletus

Ia mampu mengenai sasaran dengan tepat dari jarak sekitar 3,5 kilometer.

Senjata andalan yang digunakannya adalah McMillan TAC-50.

Dilansir dari laman The Sun, Wali mengatakan dirinya dihubungi oleh seorang teman yang mengorganisir bantuan kemanusiaan selama beberapa bulan untuk membawa makanan ke wilayah Donbas, Ukraina.

Baca Juga: Maksud dan Arti Simbol Huruf Z di Armada Militer Rusia Saat Menginvasi Ukraina

“Dia mengatakan kepada saya bahwa mereka membutuhkan penembak jitu.”

“Ini seperti petugas pemadam kebakaran yang mendengar alarm berdering. Saya harus pergi," kata Wali, dikutip dari The Sun, Jumat, 11 Maret 2022.

Ia pun meninggalkan istri dan anaknya, untuk berangkat ke Ukraina.

Baca Juga: Google Hentikan Penjualan Iklan Online di Rusia, Kecuali Iklan Anti Perang, Permintaan Roskomnadzor

“Saya pergi karena alasan kemanusiaan. Saya ingin membantu mereka. Sesederhana itu," tuturnya.

Wali menuju negara “Keranjang Roti Eropa” itu dengan menyeberang dari Polandia.

Bersama tiga mantan tentara Kanada lainnya, ia melakukan perjalanan melawan arus ratusan ribu pengungsi Ukraina yang melarikan diri ke arah yang berlawanan.

Baca Juga: Bintang Porno Rusia Tak Bisa Unggah Karya dan Terima Uang Imbas SWIFT, OnlyFans Kunci Akun Konten Kreator

Di Ukraina, mereka berlindung di rumah yang ditinggalkan, sebelum berhubungan dengan pihak berwenang setempat.***

Editor: Arthurio Oktavianus Arthadiputra

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler