PONTIANAK, KALBAR TERKINI - Tokoh Dayak Ajonedi Minton SH SE MKn menyatakan, Presiden Joko Widodo telah menafikan dan memarginalisasi keberadaan masyarakat Dayak.
"Seolah-olah, kami yang nota bene penduduk asli Pulau Borneo, tidak pernah ada," tegasnya kepada Kalbar-Terkini.com di Pontianak, Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat, Kamis, 10 Maret 2022.
Hal ini ditegaskan oleh Minton terkait pelantikan Kepala dan Wakil Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, masing-masing Bambang Susantono dan Donny Rahajoe, oleh Presiden Joko 'Jokowi' Widodo, Kamis ini.
Kepala Divisi Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Organisasi International Dayak (Dayak International Organization/DIO) ini menilai, penunjukkan ini juga berarti bahwa Jokowi tak pernah mendengar aspirasi masyarakat Dayak.
"Seperti presiden-presiden sebelumnya, Jokowi, lagi-lagi, memarginalisasi orang Dayak. Jadi, jika masyarakat Dayak tak mempercayai pemerintahan Jokowi, maka bukan salah kami, karena Jokowi sendiri tidak mempercayai kami," tegas Minton.
"Ini juga artinya, orang Dayak sebagai pemilik tanah, pemilik bumi Borneo atau bumi Kalimantan, yang tidak pernah meminta apa-apa dari pemerintah pusat, kembali dianggap tidak ada apa-apanya," lanjutnya.
"Padahal, pemerintah harus menjunjung pepatah 'di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung'.
Nah, hormati pepatah itu. Orang Dayak selama ini diam, tapi jangan lagi diperlakukan terus-terusan seperti ini," lanjutnya.