Anjing Kelaparan Menyantap Mayat Tentara Ukraina, Warga Menjarah Toko-toko!

9 Maret 2022, 17:03 WIB
Kondisi Kota Kyiv Ukraina yang diserang militer Rusia. Invasi ini berdampak secara ekonomi di seluruh dunia. /Maksim Levin/Reuters

KALBAR TERKINI - Perang di Ukraina makin mengerikan. Anjing-anjing kelaparan merajalela memakan jenazah-jenazah tentara di kawasan Bucha, pinggiran Kiev, Ibukota Ukraina.

Sementara di Kota Mariupo, warga yang kehabisan stok air dan makanan, menjarah toko-toko, dan para petugas kepolisian hanya dapat mengimbau agar warga segera berlindung di rumah mereka.

Walikota Kiev, Anatol Fedoruk, menyatakan bahwa tembakan tanpa henti dari senjata berat menyebabkan pihaknya kesulitan untuk mengumpulkan mayat-mayat dari jalanan.

Baca Juga: Koridor Kemanusiaan di Ukraina akan Ulangi Sejarah Genosida Muslim Bosnia?

“Tembakan tidak berhenti siang malam. Anjing-anjing memisahkan mayat-mayat di jalan-jalan kota. Ini mimpi buruk," katanya, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Selasa, 8 Maret 2022.

Serangan Rusia di Ukraina yang diklaim sebagai operasi khusus ini kian mematikan sehingga sangat berbahaya nyawa warga sipil.

Kendati begitu, Rusia menyatakan siap membuka koridor aman untuk pengungsian warga sipil pada Selasa ini pukul 10 pagi waktu Moskow, atau pukul 07.00 GMT.

Baca Juga: Maksud dan Arti Simbol Huruf Z di Armada Militer Rusia Saat Menginvasi Ukraina

Ini berarti pula pukul 14.00 WIB, karena Greenwich Mean Time GMT berbeda tujuh jam dengan Waktu Indonesia Bagian Barat atau (WIB).

Hanya saja, para pemimpin Ukraina dilaporkan skeptis atas pernyataan itu. Sebab, upaya sebelumnya untuk membangun rute evakuasi, hancur di tengah serangan baru.

Selama 'operasi khusus' Rusia yang pada Selasa ini memasuki minggu kedua, pasukan Kremlin telah membuat kemajuan signifikan di Ukraina selatan, tetapi terhenti di beberapa wilayah lain.

Baca Juga: Pasha Lee Ditembak Mati Militer Rusia, Aktor Ukraina Sulih Suara Film The Lion King dan Hobbit

Tentara dan sukarelawan Ukraina membentengi Kiev dengan ratusan pos pemeriksaan dan barikade, yang dirancang untuk menggagalkan pengambilalihan.

Hujan peluru dan roket terus-menerus jatuh di pusat-pusat populasi lainnya, termasuk di pinggiran kawasan Bucha di wilayah pinggiran Kiev.

Pusat koordinasi Rusia untuk upaya kemanusiaan di Ukraina mengatakan Rusia akan memulai gencatan senjata pada pukul 10 pagi waktu Moskow.

Ini untuk memungkinkan warga sipil melarikan diri melalui koridor khusus yang disepakati dengan pihak berwenang Ukraina, menurut media Rusia.

Sebagian besar koridor itu akan mengarah ke Rusia, baik secara langsung atau melalui Belarusia, sekutu Rusia, meskipun orang-orang di Kharkiv akan diizinkan melakukan perjalanan ke Ukraina barat.

Tetapi keraguan dilaporkan muncul, karena didorong oleh kegagalan upaya sebelumnya untuk membawa warga sipil ke tempat yang aman di tengah perang darat terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.

Kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tidak akan mengomentari proposal terbaru Rusia. Hanya ditegaskan, rencana Moskow dapat dipercaya hanya jika evakuasi yang aman sudah dimulai.

Tuntutan untuk lorong-lorong evakuasi yang efektif telah melonjak di tengah peningkatan penembakan oleh pasukan Rusia.

Pengeboman terus-menerus, termasuk di beberapa wilayah terpadat di Ukraina, telah menghasilkan krisis kemanusiaan, berupa berkurangnya pasokan makanan, air, dan medis.

Presiden Ukraina makin Panaskan Rusia
Menghadapi semua itu, masih dilaporkan The Associated Press, Zelenskky menyatakan bahwa pasukan Ukraina menunjukkan keberanian yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Masalahnya adalah untuk satu tentara Ukraina, kami memiliki 10 tentara Rusia, dan untuk satu tank Ukraina, kami memiliki 50 tank Rusia,” klaimnya.

Hal ini dinyatakan oleh Zelenskky kepada ABC News dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada Senin malam lalu.

Sementara, lagi-lagi AS yang diklaim China sebagai provokator perang tersebut, kembali 'masuk gelanggang'.

Seorang pejabat tinggi AS menyatakan, beberapa negara sedang mendiskusikan apakah akan menyediakan pesawat tempur yang diminta Zelenskyy.


Semenara Kota Mariupol telah mengalami kekurangan air, makanan dan listrik, sednagkan jaringan telepon seluler terputus.

Toko-toko telah dijarah saat penduduk mencari barang-barang penting.

Polisi pun bergerak dan menyarankan orang-orang untuk tetap berada di tempat penampungan hingga mendengar pesan resmi disiarkan melalui pengeras suara untuk mengungsi.

Rumah sakit di Mariupol menghadapi kekurangan antibiotik dan obat penghilang rasa sakit yang parah, dan sehingga para dokter melakukan beberapa prosedur darurat tanpa antibiotik.

Kurangnya layanan telepon membuat warga yang cemas hanya dapat mendekati orang asing, untuk menanyakan apakah mereka mengenal kerabat yang tinggal di bagian lain kota, dan apakah mereka aman.

Beberapa ratus kilometer dari barat Mariupol, pasukan Rusia melanjutkan serangan mereka di Mykolaiv, melepaskan tembakan ke pusat pembuatan kapal di Laut Hitam yang berpenduduk setengah juta orang.

Militer Ukraina melaporkan, tim penyelamat memadamkan api yang disebabkan oleh serangan roket Rusia di daerah pemukiman.

Staf umum angkatan bersenjata Ukraina menyatakan bahwa pasukan Ukraina melanjutkan operasi pertahanan di pinggiran kota.

Staf umumnya menambahkan, pasukan Rusia yang diklaimnya mengalami 'demoralisasi', terlibat penjarahan di tempat-tempat yang mereka tempati.

Pauskan Rusia juga diklaim sudah menguasai bangunan sipil, seperti hanggar pertanian untuk peralatan militer, dan menyiapkan posisi tembak di daerah berpenduduk.

Tapi, klaim ini tidak dapat diverifikasi secara independen.

Pasukan pertahanan Ukraina juga terlibat dalam operasi di kota utara Chernihiv, dan pinggiran Kiev, menurut staf umum.

Di Kiev, tentara dan sukarelawan Ukriana telah membangun ratusan pos pemeriksaan untuk melindungi kota berpenduduk hampir empat juta jiwa itu.

Selain itu, kerap digunakan karung pasir, ban bertumpuk, dan kabel berduri.

Beberapa barikade tampak signifikan, dengan pelat beton berat, dan karung pasir yang ditumpuk setinggi lebih dari dua lantai..

Sementara barikade lainnya terlihat dibuat lebih serampangan, dengan ratusan buku digunakan untuk menimbang tumpukan ban.

“Setiap rumah, setiap jalan, setiap pos pemeriksaan, akan kami pertahankan sampai mati jika perlu,” kata Walikota Vitali Klitschko.

Di Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, berpenduduk 1,4 juta orang, penembakan berat menghantam gedung-gedung apartemen.


"Saya pikir itu menghantam lantai empat di bawah kami," kata Dmitry Sedorenko dari ranjang rumah sakit Kharkiv-nya. “Segera, semuanya mulai terbakar dan berantakan.”

Ketika lantai runtuh di bawahnya, dia merangkak keluar melalui lantai tiga, melewati mayat beberapa tetangganya.

Di kota kecil Horenka, penembakan membuat satu area menjadi abu dan pecahan kaca, penyelamat dan penduduk pun membongkar reruntuhan saat ayam mematuk di sekitar mereka.

"Apa yang mereka (Rusia) lakukan?" kata petugas penyelamat Vasyl Oksak tentang penyerang Rusia. “Ada dua anak kecil dan dua orang tua yang tinggal di sini. Masuklah, dan lihat apa yang telah mereka lakukan.”

Sementara di Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda, Ukraina memohon agar mahkamah memerintahkan penghentian invasi Rusia, dengan menyatakan bahwa Moskow melakukan kejahatan perang yang meluas.

Rusia menggunakan taktik yang mengingatkan pada perang pengepungan abad pertengahan, mengepung kota-kota, memotong rute pelarian dan menyerang penduduk sipil dengan persenjataan berat,” kata Jonathan Gimblett, anggota tim hukum Ukraina.

Rusia menolak proses pengadilan, dan membiarkan kursinya di Aula Besar Kehakiman mahkamah tersebut, kosong.

Upaya untuk mengatur jalur yang aman bagi warga sipil selama akhir pekan gagal di tengah berlanjutnya penembakan Rusia.

Rencana Rusia diumumkan pada Senin lalu untuk mengizinkan warga sipil meninggalkan Kiev Mariupol, Kharkiv dan Sumy, dan menggunakan rute menuju Rusia atau Belarusia, yang merupakan landasan peluncuran untuk invasi.

Ukraina malah mengusulkan delapan rute yang memungkinkan warga sipil untuk melakukan perjalanan ke wilayah barat negara di mana tidak ada penembakan.

Kemudian, Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menyatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa Rusia akan melakukan gencatan senjata pada Selasa pagi ini.

Juga disarankan agar koridor kemanusiaan yang mengarah jauh dari Kiev, Mariupol, Sumy dan Chernigov, dapat membiarkan orang memilih tempat yang mereka inginkan demi keselamatan mereka.


Kepala kemanusiaan PBB yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Martin Griffiths berbicara kepada Dewan Keamanan, dan mendesak jalan yang aman bagi orang-orang untuk pergi 'ke arah yang mereka pilih'.

Pertempuran untuk Mariupol sangatlah penting. Sebab jika Rusia menguasai kota itu maka akan memungkinkan Moskow membangun koridor darat ke Krimea, yang direbut Rusia dari Ukraina pada 2014.

Pertempuran tersebut telah menyebabkan harga energi melonjak di seluruh dunia, anjloknya persediaan, dan mengancam pasokan makanan serta mata pencaharian orang-orang di seluruh dunia yang bergantung pada tanaman yang ditanam di wilayah Laut Hitam yang subur.

Kantor hak asasi manusia PBB melaporkan bahwa 406 kematian warga sipil yang dikonfirmasi, tetapi menyatakan bahwa jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi. Invasi juga telah memicu 1,7 warga Ukraina melarikan diri dari negaranya.

Pada Seninlalu, , Moskow kembali mengumumkan serangkaian tuntutan untuk menghentikan invasi, termasuk agar Ukraina mengakui Krimea sebagai bagian dari Rusia.

Ukraina juga didesak untuk mengakui wilayah timur yang dikuasai pejuang separatis yang didukung Moskow, sebagai wilayah merdeka.

Rusia juga bersikeras bahwa Ukraina segera mengubah konstitusinya agar dapat menjamin bahwa negara itu tidak akan bergabung dengan badan-badan internasional, seperti NATO dan Uni Eropa.

Ukraina telah menolak tuntutan itu.

Zelenskyy telah menyerukan lebih banyak tindakan hukuman ke Rusia, termasuk boikot global atas ekspor minyaknya, yang merupakan kunci ekonomi Rusia.

“Jika (Rusia) tidak ingin mematuhi aturan beradab, maka mereka tidak boleh menerima barang dan jasa dari peradaban,” katanya dalam sebuah pidato video.***

Sumber: The Associated Press

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: The Associated Press

Tags

Terkini

Terpopuler