HAMAS tak Bergeming dari Wilayah Sipil: Israel makin Bahayakan Warga

14 Mei 2021, 20:02 WIB
GAZA BERDARAH - Palestina hingga Jumat, 14 Mei 2021, terancam rata dengan tanah menyusul bombardemen serangan rudal, artileri dan jet tempur Israel sebagai balasan atas serangan rudal HAMAS pada Senin, 10 Mei 2021. Warga tak berdosa pun menjadi korban./FOTO: HOSNY SALAH FROM PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS C/ /HOSNY SALAH FROM PIXABAY

GAZA, KALBAR TERKINI - Serangan rudal Gerakan Perlawanan Islam (Harakat al-Muqawama al-Islamiyya/HAMAS) pada Senin, 10 Mei 2021  berhasil memancing  pembalasan dari militer Israel hingga Jumat, 14 Mei 2021. Gaza pun terancam rata dengan tanah setelah serangan Israel semakin menggila menyusul tak beranjaknya HAMAS dan Jihad Islam yang memilih berbasis di pemukiman warga sipil.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 119 orang tewas termasuk 31 anak-anak dan 19 wanita, dengan 830 luka-luka. Sementara Hamas dan Jihad Islam mengkonfirmasi 20 kematian dalam laskar  mereka, meskipun Israel menyatakan, jumlah itu jauh lebih tinggi.

Baca Juga: Ingin Jadi Jurnalis Hingga Editor? Mari Bergabung di Kalbar-Terkini.com, Simak Syarat-Syarat Berikut

Di kubu Israel sendiri dilaporkan tewas tujuh  orang termasuk seorang anak laki-laki berusia enam tahun, dan seorang tentara.

Dari hitungan jumlah rudal hingga Jumat,  HAMAS dilaporkan telah meluncurkan sekitar 1.800 rudal , dan Israel lebih dari 600 serangan udara. Sekitar 400 rudal HAMAS mengalami salah salah yang banyak di antaranya menghantam wilayah Palestina sendiri.

Warga Meninggalkan Tepi Kota Gaza

Serangan jet tempur, rudal dan tembakan tank dari perbatasan Israel telah memicu avakuasi besar-beasaran warga Palestina  di luar  Gaza yang berdekatan  dengan wilayah Israel. Mereka mengungsi dengan membawa anak-anak dan barang-barang ketika Israel melancarkan serentetan tembakan artileri dan serangan udara yang mematikan yang juga menewaskan enam keluarga.

Dikutip Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Jumat, Israel telah bahkan mengerahkan pasukan di sepanjang perbatasan,  dan memanggil sembilan ribu personel tentara cadangan menyusul kian menuingkatnya eskalasi pertempuran dengan kelompok HAMAS yang mengendalikan Jalur Gaza.   

Militer Israel menghancurkan setidaknya tiga gedung apartemen bertingkat tinggi di Gaza, dan  menembaki beberapa daerah dengan tank yang ditempatkan di dekat perbatasan.

Seiiring kian menjadinya perang habis-habisan antara Israel dan HAMAS, dan berbagai upaya internasional terkait  gencatan senjata, kekerasan komunal di Israel meletus pada malam keempat. Massa Yahudi dan Arab bentrok di Kota Lod, bahkan setelah Israel mengirim pasukan keamanan tambahan.

Barga Palestina yang tinggal di luar Gaza, dekat perbatasan utara dan timur dengan Israel, melarikan diri dari pemboman artileri yang intens pada Jumat ini. Mereka  tiba di sekolah-sekolah yang dikelola PBB di kota dengan truk pick-up, menaiki keledai atau dan berjalan kaki, yang semuanya mengangkut bantal dan wajan, selimut,  dan roti.

Baca Juga: Kekayaan Elon Musk Anjlok Hingga 20 Miliar Dolar AS, Pasca Penghentian Menerima Bitcoin Penjualan Mobil Tesla

Tank Israel Incar Terowongan

Letnan Kolonel Jonathan Conricus, juru bicara militer Israel menegaskan, tank-tank yang ditempatkan di dekat perbatasan telah menembakkan 50 peluru.

Itu adalah bagian dari operasi besar yang juga melibatkan serangan udara,  yang ditujukan untuk menghancurkan terowongan di bawah Gaza. terowongan ini digunakan oleh militan untuk menghindari pengawasan dan serangan udara,  yang oleh militer Israel disebut Metro.

"Seperti biasa, tujuannya adalah untuk menyerang sasaran militer,  dan meminimalkan kerusakan tambahan,  dan korban sipil," katanya. “Tidak seperti upaya kami yang sangat rumit untuk membersihkan wilayah sipil sebelum kami menyerang gedung-gedung tinggi atau besar di dalam Gaza, itu tidak mungkin dilakukan kali ini.”

Serangan itu terjadi setelah mediator Mesir bergegas ke Israel untuk pembicaraan gencatan senjata yang tidak menunjukkan tanda-tanda kemajuan. Mesir, Qatar dan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memimpin upaya gencatan senjata.

Baca Juga: Idul Fitri Jatuh Pada Kamis 13 Mei 2021, Berikut 10 Ucapan Selamat idul Fitri Populer Yang Bisa Kamu Gunakan

Pertempuran itu pecah pada Senin malam ketika Hamas menembakkan roket jarak jauh ke Yerusalem untuk mendukung protes Palestina di sana terhadap kebijakan situs suci  dan upaya pemukim Yahudi untuk mengusir puluhan keluarga Palestina dari rumah mereka. 

Sejak itu, Israel telah menyerang ratusan sasaran di Gaza, menyebabkan ledakan,  yang mengguncang di daerah padat penduduk. Dari 1.800 roket yang telah ditembakkan militan Gaza, lebih dari 400 gagal atau salah tembak, menurut militer. 

Roket telah membuat kehidupan di beberapa bagian Israel selatan terhenti, dan beberapa serangan telah menargetkan kota metropolis tepi pantai Tel Aviv, sekitar 70 kilometer dari Gaza. 

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berjanji untuk melanjutkan operasi tersebut, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan video bahwa Israel akan 'menarik harga yang sangat mahal dari Hamas'. 

Baca Juga: Palestina Diperebutkan Ribuan Tahun: Darah terus Mengalir di 'Tanah Perjanjian'

Di Washington, Presiden AS Joe Biden menyatakan sudah berbicara dengan Netanyahu tentang menenangkan pertempuran,  tetapi juga mendukung pemimpin Israel dengan mengatakan belum ada reaksi berlebihan yang signifikan. 

Biden menyatakan,  tujuannya sekarang adalah untuk mencapai titik di mana ada pengurangan serangan yang signifikan, terutama serangan roket. Upaya itu disebutnya sedang berjalan. 

Israel telah mendapat kecaman internasional yang keras atas korban sipil selama tiga perang sebelumnya di Gaza, yang merupakan rumah bagi lebih dari dua juta warga Palestina. Dikatakan,  Hamas bertanggung jawab untuk membahayakan warga sipil dengan menempatkan infrastruktur militer di wilayah sipil,  dan meluncurkan roket dari mereka. 

Hamas tidak menunjukkan tanda-tanda mundur, bahkan menembakkan roketnya yang paling kuat, Ayyash, hampir 200 kilometer ke Israel selatan pada Kamis, 13 Mei 2021. Roket itu mendarat di gurun terbuka,  tetapi sempat mengganggu lalu lintas penerbangan di Bandara Ramon selatan.

Hamas juga telah meluncurkan dua drone yang menurut Israel segera ditembak jatuh. Letusan kekerasan saat ini dimulai sebulan lalu di Yerusalem. Titik fokus bentrokan adalah Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, di kompleks puncak bukit yang dihormati oleh orang Yahudi dan Muslim.

Israel menganggap semua Yerusalem sebagai ibukotanya, sementara Palestina menginginkan Yerusalem timur, yang mencakup situs-situs suci bagi orang Yahudi, Kristen, dan Muslim, menjadi ibu kota negara masa depan mereka.

Bentrokan kekerasan antara orang Arab dan Yahudi di Yerusalem dan kota-kota campuran lainnya di seluruh Israel,  telah menambah lapisan baru volatilitas konflik yang tidak terlihat dalam lebih dari dua dekade. 

 

Sumber: The Associated Press

 

 

 

 

Editor: Oktavianus Cornelis

Tags

Terkini

Terpopuler