Tak Tega Aniaya Rakyat, Puluhan Polisi Myanmar Lari ke India, Boyong Keluarga

5 Maret 2021, 21:47 WIB
UNJUK RASA- Petugas polisi memukuli seorang mahasiswa pengunjuk rasa setelah menahannya menyusul tindakan keras./AP VIA CTV NEWS/GEMUNU AMARASINGHE/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

NEW DELHI, KALBAR TERKINI - Tak semua polisi dan tentara Myanmar yang harus dibenci oleh rakyat anti-junta. Pasalnya, ternyata banyak di antara mereka yang sebenarnya tidak tega bertindak keras kepada demonstran sehingga menolak perintah junta kemudian melarikan diri ke India.

Dalam beberapa hari terakhir, sudah sekitar 30 perwira polisi berpangkat rendah yang berhasil menembus perbatasan Myanmar menuju India. Mereka membawa istri dan anak-anaknya.

Mereka memilih lari karena ancaman tindakan sangat tegas dari pihak Tatmadauw, nama Angkatan Bersnejata Myanmar, karena berulangkali menolak untuk menekan rakyatnya sendiri.

Baca Juga: Wah, China Gugup Hadapi Ancaman AS: Anggaran Militernya Naik Hari Ini!

Itu sebabnya, sebagaimana ditegaskan oleh Maria Zuali, pejabat senior pemerintah di distrik Champhai, Negara Bagian Mizoram, India, pihaknya mulai meningkatkan patrolinya di perbatasan Myanmar sejak Jumat, 5 Maret 2021.

Sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com dari Reueters, Maria ketika diwawancarai lewat telpon menyatakan bahwa peningkatan frekuensi patroli ini  bertujuan untuk menghentikan masuknya pengungsi.

"Beberapa petugas polisi berhasil melarikan diri ke Myanmar karena mereka menolak perintah dari junta militer di sana. Sekarang, kami tidak mengizinkan siapa pun masuk," katanya.

Baca Juga: Tuding Eropa Politisir Fasilitas Nuklirnya, Presiden Iran: Saya Peringatkan!

Militer Myanmar menggulingkan pemerintah yang dipilih secara demokratis pada 1 Februari 2021 yang memicu protes secara nasional yang telah menewaskan lebih dari 50 orang. Seorang juru bicara militer belum berkomentar tentang pembelotan polisi.

Di distrik Serchhip, pejabat senior Kumar Abhishek menjelaskan, delapan orang termasuk seorang wanita dan seorang anak, telah melintasi perbatasan dan sedang dirawat.

"Kami sudah mengantisipasi karena kemungkinan beberapa lagi masih akan berdatangan.Kami sedang membuat persiapan untuk menampung antara 30-40 orang, katanya. 

"Sekitar 30 polisi Myanmar dan anggota keluarganya telah menyeberang ke India dalam beberapa hari terakhir, termasuk beberapa orang yang datang semalam" ujar seorang pejabat senior polisi di Mizoram. 

Pejabat  yang tidak mau disebutkan namanya ini menambahkan, warga negara Myanmar berhasil menyelinap masuk ke India, meskipun dilakukan patroli secara intensif oleh tentara di sepanjang perbatasan yang penuh hutan dan pebukitan yang dibelah oleh aliran Sungai Tiau. 

"Orang-orang ini datang dari rute yang berbeda. Memang, perbatasan itu rapuh, sulituntuk bisa mencegah mereka," tambahnya. 

Seorang pejabat keamanan federal India menjelaskan, polisi-polisi yang menyeberang itu mengaku bahwa mereka lari lantaran tidak ingin melaksanakan perintah dari militer untuk memadamkan protes. 

"Mereka (militer) menuduh ada pelanggaran hak asasi manusia dan mereka (para polisi) diminta untuk menembak warga sipil," kata pejabat itu, yang juga tidak mau disebutkan namanya. 

Baca Juga: Waspada, 'Hacker' China sedang Serang Amerika: Hati-hati Gelar Konferensi Video!

Masuknya para pencari suaka ke India terutama polisi, membuat India menjadi serba salah karena hubungan dekat New Delhi dengan militer Myanmar. Selama dua tahun terakhir, Tatmadaw telah meningkatkan operasi atas permintaan India untuk mengusir pemberontak di sepanjang perbatasan timur laut India. Sebaliknya, India memberi Myanmar kapal selam pertamanya pada 2020. 

"Ini situasi yang sedikit sulit bagi India karena keseimbangan diplomatik sangat penting," kata pejabat itu. 

Kementerian Luar Negeri India tidak menanggapi pertanyaan dari Reuters tentang skala kedatangan baru-baru ini, dan tentang apa yang akan dilakukan terhadap para pengungsi.***

 

Sumber: Reuters

Editor: Oktavianus Cornelis

Tags

Terkini

Terpopuler