Milisi Dawlah Islamiya Kerahkan Istri-Anak sebagai Tameng, Tentara Filipina jadi Serba Salah Bertempur

- 4 Maret 2021, 21:10 WIB
  MILITAN ABU SAYYAF - Organisasi teroris separatis paling agresif di Filipina adalah Abu Sayyaf yang telah menyatakan dukungannya kepada ISIS. Ia aktif terutama di Filipina Selatan, Pulau Mindanao dan Kepulauan Sulu./AFP VIA  RUSSIAN COUNCIL/
MILITAN ABU SAYYAF - Organisasi teroris separatis paling agresif di Filipina adalah Abu Sayyaf yang telah menyatakan dukungannya kepada ISIS. Ia aktif terutama di Filipina Selatan, Pulau Mindanao dan Kepulauan Sulu./AFP VIA RUSSIAN COUNCIL/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

KOTA ZAMBOANGA -  Gerombolan teroris Dawlah Islamiya (DI) yang beroperasi di pedalaman Filipina, kerap menggunakan istri atau anak bahkan bayi mereka sebagai tameng selama pertempuran dengan Angkatan Bersenjata Filipina dalam beberapa pekan terakhir.

Begitu pula yang terjadi selama mereka dihajar Batalyon Infanteri ke-55 Angkatan Bersenjata Filipina di  sarangnya   di pedalaman kawasan Barangay Tamparong, Madalum, Provinsi Lanao del Sur (Lanao Selatan),  Filipina, Rabu, 3 Maret 2021.

Aparat menemukan sejumah peluru berbagai kaliber, sejumlah  bom rakitan, komponen pembuat bom, bahan lain pembuat senjata, jatah makan, berbagai barang pribadi, dan tempat tidur gantung bayi. 

Melihat temuan-temuan tersebut, Komandan Batalyon Infanteri ke-55 Letkol Franco Raphael Alano menyatakan kasihan kepada keluarga para teroris. Selama serangkaian operasi militer beberapa pekan lalu hingga terakhir kali,  juga ditemukan peralatan rumah tangga, anak dan bayi.  

Baca Juga: Berkhianat tanpa Sengaja: Dikejar Polisi, Pengedar Narkoba Lari ke Sarang 'Cybersex' Temannya

"Terbukti bahwa mereka bahkan tidak memperhatikan keselamatan keluarga, menempatkan mereka dalam bahaya besar," kata Alano sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com dari Philippines News Agency (PNA), Kamis, 4 Maret 2021.

Pertempuran ini berlangsung selama lima jam setelah setelah aparat mendapatkan laporan dari warga desa-desa di kawasan itu tentang berkeliarannya orang-orang bersenjata.

Menurut Kementrian Pertahanan Filipina dalam pernyataannya pada Kamis ini, sebagaimana dilaporkan PNA dari Kota Zamboanga, Filipina Selatan, Batalyon Infanteri ke-55 kemudian menindaklanjuti laporan tersebut, dan terlibat pertempuran dengan kawanan DI.   

Tak dilaporkan kemungkinan teroris yang tewas ketika sarangnya digerebek. Hanya diberitakan, pertempuran itu berakhir ketika anggota-anggota gerombolan pengacau yang mengatasnamakan agama ini, lari berhamburan ke berbagai arah. 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x