Covid-19 Jahanam Lawan Vaksinasi, Pengangguran di Negara Sekelas AS pun Meluas!

5 Maret 2021, 01:56 WIB
ANTRE MAKANAN - Virus korona benar-benar iblis. Bukan hanya menghajar semua lini kehidupan, tanpa pandang bulu di jagat ini. Di negara sekelas AS pun, klaim pengangguran naik. Warga pun antre makanan ketika pandemi ini menggila./REUTERS/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

WASHINGTON, KALBAR TERKINI - Virus korona benar-benar jahanam. Bukan hanya menghajar semua lini kehidupan tanpa pandang bulu di jagat ini. Di negara sekelas negeri Paman Sam pun, angka pengangguran yang masuk ke Depnaker AS, naik sembilan ribu kasus, hingga Kamis, 4 Maret 2021. 

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari The Associated Press, Jumat, 5 Maret 2021, jumlah orang AS yang mengajukan tunjangan pengangguran, naik tipis dibandingkan pekan lalu, yang 'hanya' 745 ribu. Ini sebuah tanda: banyak pengusaha terus memangkas pekerjaan, meskipun terjadi penurunan infeksi virus korona yang dikonfirmasi, dan bukti bahwa ekonomi AS secara keseluruhan mulai membaik.

Laporan Depnaker AS ini menunjukkan, klaim pengangguran telah naik sembilan ribu kasus dari pekan sebelumnya. Meskipun laju pemutusan hubungan kerja (PHK) berkurang sejak awal 2021, toh angka PHK tetap tinggi. Sebelum virus meratakan perekonomian AS setahun silam, aplikasi untuk bantuan pengangguran, tidak pernah mencapai 700 ribu dalam sepekan.

Baca Juga: Vaksin Palsu Serbu Malaysia, 'Kok' Menhannya Gelar Jumper di Jakarta?

Secara keseluruhan, 4,3 juta orang AS di negara-negara bagian tetap menerima tunjangan pengangguran. Jika menghitung program pengangguran federal, yang didirikan untuk meringankan kerusakan ekonomi akibat virus korona, diperkirakan 18 juta orang AS telah menerima berbagai bantuan terkait pengangguran.

Di Texas, aplikasi untuk tunjangan, melonjak hampir 18 ribu, paska terjadinya cuaca beku dan pemadaman listrik. Terbaru, klaim pengangguran naik lebih dari 17 ribu di Ohio. Pembatasan bisnis akibat epidemi korona, menyebabkan banyak orang AS enggan berbelanja, enggan bepergian, enggan makan di luar, atau enggan menghadiri acara massal. Akibatnya,  pasar tenaga kerja terus membengkak.

Pertumbuhan pekerjaan, rata-rata hanya sedikit: 29 ribu orang yang diterima per bulan, sejak November 2020- Januari 2021. AS masih menyisakan hampir 10 juta pekerjaan, lebih sedikit ketimbang Februari 2020.   

Baca Juga: Tangkis Pencucian Uang dari Myanmar, Bank Sentral Singapura Waspada

Pada Januari 2021,angka pengangguran di AS, 'hanya' 6,3 persen, dan kini  mendekati 10 persen. "Sumber dari semua kerusakan soal tenaga kerja ini terus  terjadi karena dampak Covid-19,"  keluh Ann Elizabeth Konkel, ekonom di Lab Indeed Hiring.

“Peningkatan distribusi vaksin, memang  cukup menjanjikan. Kesehatan masyarakat harus diperbaiki, agar ekonomi bisa pulih sepenuhnya. Tapi, soal bagaimana kita benar-benar kembali ke 'normal',  masih belum diketahui,," lanjutnya.

Perusahaan data Womply melaporkan, 64 persen bioskop dan tempat hiburan lainnya, 40 persen bar, dan 34 persen salon rambut dan toko kecantikan, telah  tutup.

Pada Rabu, 3 Maret 2021,  Badan Cadangan Federal (Federal Reserve) melaporkan, kondisi keseluruhan di sektor rekreasi dan perhotelan di seluruh AS, terus dibatasi oleh pembatasan Covid-19.

Namun pada Jumat, 5 Maret 2021 ini,  para ekonom memperkirakan, Pemerintah AS berusaha untuk meningkatkan harapan, bahwa PHK akan melambat. Optimisme meningkat, karena  vaksinasi dan paket terbaru terkait bantuan penyelamatan federal, bakal meningkat, sehingga memacu pertumbuhan dan perekrutan tenaga kerja dalam beberapa bulan mendatang.  

Baca Juga: Ahli Sebut Masker hingga PCR Tetap Diperlukan Pasca Temuan B117

Banyak analis memperkirakan, ekonomi AS berkembang pada tingkat tahunan, setidaknya lima persen pada kuartal saat ini, dan tujuh persen untuk semuanya pada 2021. Sektor-sektor penting ekonomi, sudah menunjukkan tanda-tanda meningkat, karena vaksinasi pun meningkat. Apalagi, bantuan federal telah menyebar ke seluruh sektor perekonomian, disertai kebijakan suku bunga rendah Fed yang telah memicu pinjaman dan pengeluaran.

Pada Februari 2021, konsumen di AS bangkit kembali dari penghematan yang sudah terjadi selama berbulan-bulan.  Angka perbelanjaan pun meningkat 2,4 persen. Ini merupakan peningkatan paling tajam dalam tujuh bulan terakhir yang menandakan bahwa perekonomiam AS  mulai mengalami pemulihan.  

Menyusul turunnya Bantuan Langsung Tunai Federal pada awal 2021, banyak warga yang menjadi lebih percaya diri setelah menerima cek 600 dolar AS pe orang dewasa. Bantuan, kemungkinan besar untuk rumah tangga dan bisnis, bakal bertambah paska Kongres AS menyetujui proposal dari Presiden Joe Biden, terkait paket bantuan baru sebesar 1,9 triliun dolar AS. 

Namun secara bersamaan, diprediksi bahwa pasar keuangan di AS akan mengalami inflasi yang lebih tinggi seiring dengan terjadinya proses pemulihan ekonomi.*** 

 

Sumber: The Associated Press

 

 

Editor: Oktavianus Cornelis

Tags

Terkini

Terpopuler