Balas Raungan Jet Tempur China, Taiwan Arahkan Moncong Patriot ke Kepulauan Paratas

21 Februari 2021, 19:31 WIB
RUDAL PATRIOT - Inilah penampakkan Rudal Patriot buatan Amerika Serikat. Pembelian satu paket rudal ini oleh Taiwan pada 2020 bernilai 620 juta dolar AS atau sekitar Rp 8,9 trilun untuk menghadapi ancaman China./REUTERS/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

TAIPEI, KALBAR TERKINI -  Angkatan Udara Taiwan mengarahkan moncong-moncong rudalnya ke Kepulauan Paratas. Tindakan tersebut diambil setelah Taiwan melacak kemunculan 11 pesawat China di dekat kepulauan tersebut sejak Sabtu, 20 Februari 2021.

Dilansir Kalbarterkini.com dari Reuters, Minggu, 21 Februari 2021, le-11 pesawat China ini terdiri dari delapan jet tempur, dua pesawat pembom H-6 berkemampuan nuklir, dan sebuah pesawat antikapal selam. Tanpa merinci lebih lanjut, laporan militer Taiwan ini hanya menyatakan, gerak-gerak pasukan angkatan laut China terlibat pula di Kepulauan Paratas. Bagian atas pulau ini sudah merupakan wilayah Laut China Selatan.

Hingga hari Minggu ini,Angkatan Udara Taiwan menggenjot latihan tempurnya untuk mengimbangi latihan yang sama oleh selusin pesawat tempur dan pesawat pembom China di dekat Kepulauan Paratas.

Baca Juga: Mengharukan, Pernyataan Dubes Rusia ke AS: Kami Ingin Damai, Siapa yang akan Mereka Bom?

Mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya, militer China merasa  tak bersalah untuk menggelar misi udara berulang kali di sudut barat daya zona identifikasi pertahanan udara Taiwan dalam beberapa bulan terakhir ini. Sebagian besar latihan digelar di dekat Kepulauan Paratas.

Sebelumnya, Jumat, 19 Februari 2021, Taiwan melacak kehadiran sembilan pesawat angkatan udara China terbang di dekat kepulauan yang sama. Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan pihaknya sudah  memperingatkan pesawat China untuk menjauh, namun tak digubris.

Itu sebabnya moncong-moncong rudalnya akhirnya diarahkan ke Paratas untuk menjaga sekaligus bersiaga menghadapi kemunglinan serangan dadakan dari China.

Baca Juga: 'Ngumpet' 19 Tahun, Polisi Rusia Cokok Geng Pembunuh Berantai

China belum mengomentari aktivitasnya dalam dua hari terakhir ini. Sebelumnya, China mengklaim, manuver itu untuk menjaga kedaulatannya atas Laut China Selatan. Manuver itu merupakan pula tanggapan China atas 'kolusi' Taipei dengan Washington yang diklaimnya sebagai pendukung dan pemasok utama persenjatan Taiwan.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) pada Sabtu lalu mengulangi seruan kepada Beijing untuk menghentikan tekanan militer, diplomatik, dan ekonomi terhadap Taiwan'. China disarankan untuk terlibat dalam dialog yang berarti dan demokratis dengan perwakilan Taiwan.

Menurut kalangan pakar keamanan, Kepulauan Paratas yang berada di antara Taiwan selatan dan Hongkong, rentan serangan China. Ini  karena jarak kepulauan ini dengan daratan Tiongkok hanya sekitar 400 kilometer atau 250 mil.

Baca Juga: Tragedi Euoromaidan Tewaskan 104 Orang, Ukraina Buru Pelaku Rusuh yang 'Ngumpet' di Rusia

Pesawat-pesawat tempur  China hampir setiap hari terbang di sudut barat daya zona pertahanan udara Taiwan. Aktivitas skala besar terakhir China terlihat di dekat Kepulauan Paratas pada 24 Januari 2021.

Menyadari kencangnya ancaman China, maka Taiwan pada Jumat lalu merombak jajaran pejabat keamanan senior dan menunjuk menteri pertahanan baru yang sudah dilatih di AS. Menteri yang baru ini diharapkan dapat meningkatkan modernisasi militer dan upaya intelijen Taiwan menghadapi China.***

 

Sumber: Reuters

 

 

 

 

Editor: Oktavianus Cornelis

Tags

Terkini

Terpopuler