- Demam
- Muntah-muntah sampai tidak bisa makan dan minum
- Keputihan
- Nyeri saat buang air kecil
- Penyebab Keguguran
Penyebab keguguran sangat beragam, dan kadang tidak selalu dapat ditentukan secara pasti.
Pada umumnya, keguguran terjadi karena perkembangan janin yang tidak normal akibat kelainan genetik atau masalah di plasenta.
Selain itu, keguguran juga dapat disebabkan oleh:
- Penyakit kronis, seperti diabetes atau penyakit ginjal.
- Penyakit autoimun, misalnya lupus dan sindrom antifosfolipid.
- Penyakit infeksi, seperti toxoplasmosis, rubella, sifilis, malaria, HIV, dan gonore.
- Gangguan hormon, misalnya penyakit tiroid atau PCOS.
- Kelainan rahim, misalnya serviks yang lemah dan miom.
- Obat-obatan yang dikonsumsi, seperti obat antiinflamasi nonsteroid, methotrexate, dan retinoid.
- Kelainan pada rahim, misalnya serviks rahim.
Ada sejumlah faktor yang membuat seorang ibu hamil lebih berisiko mengalami keguguran, di antaranya:
- Hamil di atas usia 35 tahun
- Pernah mengalami keguguran sebelumnya
- Merokok
- Mengonsumsi minuman beralkohol
- Menyalahgunakan NAPZA
Bukan Penyebab Keguguran
Baca Juga: Pesan Kasdim 1202/Singkawang saat Apel Pagi, Jaga Kesehatan, Kekompakan, dan Jangan Lupa Olahraga
Banyak mitos atau pendapat yang salah mengenai keguguran. Karena itu, tak sedikit ibu hamil yang enggan melakukan hal tertentu karena khawatir bahwa hal tersebut dapat menyebabkan keguguran.
Perlu ditegaskan kembali, kondisi-kondisi di bawah ini tidak menyebabkan keguguran:
- Olahraga, tetapi bisa didiskusikan kembali dengan dokter kandungan mengenai olah raga yang cocok.
- Konsumsi makanan pedas.
- Naik pesawat terbang.
- Berhubungan intim.
- Bekerja, kecuali perkerjaan yang berisiko terpapar zat kimia atau radiasi.
Diagnosis Keguguran