lalu keluar entah perasaan tidak enak macam apa yg Sri rasakan, malam ini, lebih hening dari biasanya.
tidak terdengar suara binatang malam, seakan membawa ketakutan Sri yg selama ini ia tahan menyeruak keluar
Sri melangkah keluar, ia cepat2 pergi ke sumur, menimbanya, lalu kembali.
tapi..dari sudut mata Sri, jauh di salah satu pohon besar di samping pagar bambu kamar mandi, Sri melihat ada wajah yg mengamati.
saat Sri menatapnya, wajah itu menghilang, Sri terdiam cukup lama, namun, ia tetap melanjutkan tujuanya.
ia harus cepat melakukan tugasnya.
Sri segera menimba air dengan cepat, tidak lupa matanya awas menatap sekeliling.
seakan ia sedang di kejar sesuatu, setelah semua selesai, Sri berlari dan mengunci pintu, perasaan lega langsung di rasakan oleh Sri.
kini, ia melangkah menuju kamar Dela.Sri meletakkan airnya, taburan kembang sudah ia lakukan.
kini, Sri membuka keranda Bambu kuning, mulai membasuh tubuh Erna dengan handuk kecil, ia masih tertuju pada perut besarnya, yg kata Erna, di hamili oleh mbah Tamin.