berbicara tentang bau busuk yg keluar dari tubuhnya, sampai kalimat tidak menyenangkan lainya saat mereka tinggal di tempat ini.
dan betapa misteriusnya lelaki tua bernama Tamin itu, Sri memilih diam.
namun, di luar semua itu, sebenarnya Sri sama seperti yg lain, aroma busuk itu, benar2 menganggunya.
selain itu, hidup disini sangat berat, tidak ada orang lain, kiri kanan hanya pohon liar, seakan mereka tinggal di dunia yg berbeda.
suatu sore, mbah Tamin pamit, ia akan pergi.
ia berpesan kepada Sri dan yg lainya, untuk tetap menjalankan tugasnya, dan tidak melupakan pantangan yg sudah ia ucapkan.
salah satunya, untuk tidak lupa mengikat Dela saat membuka keranda itu.
tidak lupa, mbah Tamin juga berpesan, untuk tidak membukakan pintu, pada malam ini.