KALBAR TERKINI - Belum lama kita disajikan cerita utuh tentang KKN di Desa Penari yang masih viral hingga kini.
Selain KKN di Desa Penari, pemilik akun @SimpleMan juga menuliskan sedikitnya empat kisah horror yang layak kalian simak.
Kali ini, Kalbarterkini.com akan menyajikan cerita utuh kisah Horror Sewu Dino secara tuntas berdasarkan thread @SimpleMan.
Selamat mengikuti kisah utuh ini hingga selesai, semoga memberikan pelajaran dan hiburan bagi kalian yang membaca.
Sinopsis
Sewu Dino bercerita tentang kutukan santet 1.000 Hari, Sewu Dino mengambil latar kehidupan di suatu desa yang masih kental dengan hal berbau magis.
Menokohkan sosok Sri, Erna dan Dini yang merupakan 3 orang pembantu yang lolos seleksi oleh lembaga penyalur kerja di desa.
Mereka memiliki kesamaan, yaitu lahir pada Jumat Kliwon.
Lalu ada sosok Dela, gadis yang menjadi korban kutukan santet 1.000 Hari dan tinggal bersama seorang tua renta bernama Mbah Tamin.
Keduanya hidup di tengah hutan lebat.
Ketiga orang pembantu tersebut, bertugas untuk merawat Della, sosok yang terkena santet dan dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.
Dimandikan dengan kembang 7 rupa dan dengan beberapa pantangan, mereka bertiga bergiliran merawat Dela dengan pengawasan Mbah Tamin.
Sempat melanggar pantangan, Sri hampir tewas dicekik oleh Della yang mengamuk dan mengeluarkan suara seperti nenek tua.
Beberapa hari tinggal, mereka belum sepenuhnya mengerti apa yang terjadi dengan Dela dan Mbah Tamin.
Bahkan mereka tak paham hubungannya dengan hari kelahiran mereka yang sama-sama Jumat Kliwon, yang dicari seorang ibu dari pihak pencari tenaga kerja.
CERITA UTUH
"kamu yakin mau pergi ke ibu kota, kenapa gak nyari sekitaran sini, yg deket aja dulu, kali aja tenaga kamu di butuhkan"
Sri terdiam, butuh waktu untuk mencerna kalimat bapak "kerja apaan pak disini, lha saya itu cuma lulusan SD" kata Sri sembari menghela nafas.
"kalau kamu berangkat, nasib bapak gimana, siapa yg nanti merawat nak"+
"iya pak, Sri paham, tapi kalau Sri tidak cari kerja, bagaimana saya ngasih duit"
sore itu, matahari mulai terbenam, sebelum, seseorang, mengetuk pintu gubuk rumah Sri.
rupannya, itu adalah bu Menik, tetangga yg paling mampu di kampung itu, ia menyampaikan kedatangannya, mengabarkan bahwa, ada seorang penelpon dari Griya Zainah.
Baca Juga: CERITA UTUH KKN di Desa Penari Bagian 11, Tipak Talas Rupanya Sumber Suara Gamelan dan Lantunan Lagu
Ia salah satu agen penyalur pembantu, yg tempo hari, di titip'i oleh Sri bila ada yg membutuhkan tenagannya.
Sri pun bergegas, di kampung itu, memang hanya bu Menik yg punya pesawat telpone, karena itu, banyak warga yg selalu minta tolong kepada beliau.
termasuk untuk urusan ini.
Sri menjawab telpon, menyampaikan kesiapannya, ia di minta datang esok hari, ke rumah si penyalur.
Untuk sementara, Sri menunda keberangkatannya. ia berharap, bila memang rejekinnya tidak jauh dari tempatnya tinggal.
Ia akan menyanggupinnya, mengingat, bapak sudah tua, dan mungkin ia tidak mau jauh dari anak semata wayangnya, yg hanya lulusan SD, seperti kebanyakan--anak perempuan di kampung itu.
Baginya yg sekarang Sri pikirkan adalah, ia harus mencari uang, untuk menopang kebutuhan yg kian hari semakin melejit, untuk makan sehari-hari saja sudah susah.
Karena alasan itu, Sri nekat melamar untuk menjadi pembantu di rumah orang yg mampu.
Langit masih gelap, namun Sri begitu antusias, meski ia janjian akan datang pukul 8, Sri sudah bergegas keluar rumah, saat fajar pertama sudah menyingsing tinggi.
Ia harus naik angkutan kota, kampungnya ada di pinggiran, butuh waktu 1 setengah jam untuk sampai ke kota.
Tibalah Sri, di depan rumah besar itu, meski dalam bentuk rumah, namun, si pemilk sudah sangat terkenal sebagai agen penyalur tenaga kerja untuk orang yg mencari jasa PRT.
Sri baru tiba, dan dilihatnya, sudah banyak sekali orang menunggu, tampaknya, Sri bukan satu2nya yg datangbutuh waktu lama, untuk akhirnya nama Sri yg di panggil.
Ia masuk ke sebuah ruangan kecil, melihat si pemilik agen penyalur, lalu, ia menjelaskan bahwa kemungkinan ia butuh jasa PRT untuk satu keluarga.
Namun, ia masih harus di seleksi, dan siang ini, si keluarga, akan datang.
Namun, sebelum keluarga itu datang, si pemilik jasa, bertanya pertanyaan yg membuat Sri sedikit curiga.
lebih tepatnya, pertanyaannya, mengundang banyak sekali pertanyaan, salah satunnya.
"Sri, ini benar, kamu lahir jumat kliwon ?" Sri yg mendengar pertanyaan itu, awalnya kaget, namun.
dengan tergagap, Sri bisa menjawabnya, bila memang benar, ia lahir di hari kliwon, namun, ia tidak tahu, bila itu, hari jumat.
si pemilk jasa, mengangguk, seakan ia menemukan apa yg ia cari, bagi Sri, itu pertanyaan aneh.
"hari lahir kamu istimewa ya Sri" kata si pemilik jasa, lalu kemudian, ia membawa Sri keruangan lain yg lebih besar, lebih megah.
ia di minta untuk menunggu, sayangnya, sudah ada 2 orang yg sudah duduk disana lebih dahulu.
tampaknya, Sri sudah lolos. selama berjam-jam, Sri menunggu disana, ia sudah mengobrol dengan 2 orang yg duduk.
namanya adalah Erna dan Dini, usiannya tidak jauh dari Sri, masih muda, dan belum menikah.*** (Bersambung...)