Tren Wisata Virtual di Tengah Pandemi Covid-19, Begini Sensasinya

- 10 Maret 2021, 14:25 WIB
wisata virtual
wisata virtual /Antara

Tujuan yang menarik tanpa dibarengi dengan video dengan gambar kurang jelas akibat koneksi internet yang tidak bagus akan mengurangi kepuasan peserta.

Oleh karena itu, kualitas gambar yang disuguhkan bakal mempengaruhi minat peserta.

"Kualitas gambar akan sangat berpengaruh terhadap ketertarikan orang dari destinasi yang saat itu menjadi objek," kata Alex, berdasarkan pengalamannya mengikuti wisata-wisata virtual selama pandemi.

Kekurangan itu dapat ditutupi dengan narasi yang mencuri hati peserta, atau metode lain agar wisatawan daring bisa tetap dimanjakan dengan pemandangan indah dari gawai yang mereka pegang.

Reza mengatakan, masalah internet memang betul-betul krusial dalam menyelenggarakan tur virtual.

Para pemandu menyampaikan informasi kepada pelancong daring dengan bermacam metode, disesuaikan dengan kondisi.

Dalam kondisi ideal, pemandu betul-betul mengajak peserta ikut menelusuri lokasi secara langsung.

Namun jika koneksi internet tidak bagus di daerah tersebut, pemandu bisa membuat video perjalanan yang sudah direkam sebelumnya. Baru kemudian videonya ditayangkan ketika tur dimulai.

"Di beberapa tempat, paling sering di Toraja, internet susah banget. Kalau ada yang minta (tur) Toraja, pemandu diminta ambil video dulu, nanti dia tinggal jawab pertanyaan setelah itu," jelas Reza.

Dosen Program Studi Pariwisata Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI), Dr. Diaz Pranita, meyakini wisata virtual akan berkembang seiring perjalanan waktu.

Bentuknya tidak hanya seperti tur virtual saat ini, tapi akan dibumbui dengan teknologi digital yang lebih canggih serta efek-efek khusus.

Pemanfaatan teknologi penting agar tur virtual jadi tidak membosankan.

"Virtual reality yang semakin mendekati reality atau bahkan nanti seperti di negeri dongeng. Who knows kita bisa membuat environment zaman purbakala atau periode tertentu?" kata Diaz.

Dia menambahkan, pemerintah saat ini bisa mendorong para pelaku usaha pariwisata untuk memanfaatkan teknologi digital dengan membuat video atau tur virtual di daerahnya.

"(Video) yang bisa diupload di media sosial secara masif untuk meningkatkan trafik di platform digital dan dibeli oleh pemerintah sehingga pelaku industri juga dapat pemasukan dan konten pariwisata semakin banyak."***

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x