Kabar Gembira, Bayi Orangutan Sumatera Terlahir di Kebun Binatang New Orleans

- 2 Maret 2021, 12:48 WIB
Orangutan Sumatra berusia 11 hari bernama Mathai digendong induknya Sari di taman margasatwa, kebun binatang dan kebun raya Pairi Daiza di Brugelette, Belgia, Rabu (9/12/2020).
Orangutan Sumatra berusia 11 hari bernama Mathai digendong induknya Sari di taman margasatwa, kebun binatang dan kebun raya Pairi Daiza di Brugelette, Belgia, Rabu (9/12/2020). /Yves Herman/foc/cfo/ANTARA FOTO/REUTERS/

KALBAR TERKINI – Keberadaan Orang Utan Sumatra kian terancam punah di tempat asalnya yang membentang dari Provinsi Lampung sampai Aceh.

Namun, ada berita kejutan dari New Orleans, Amerika yang memberikan kejutan dengan lahirnya orang utan langka tersebut.

Awalnya, kelahirannya diperkirakan April atau Mei 2021 mendatang.

Baca Juga: Makam Simpang Keramat, Bukti Perlawanan Rakyat Simpang Hilir Kepada Belanda 106 tahun Silam

Reese yang berusia 12 tahun, yang melahirkan untuk pertama kali, mencium bayinya yang berambut merah itu.

Momen tersebut terekam dalam video yang dirilis oleh Audubon Nature Institute.

Bayi itu, lahir pada Minggu, belum diberi nama dan dokter hewan belum menentukan jenis kelaminnya, kata juru bicara lembaga setempat yang mengelola kebun binatang.

Baca Juga: Kafe di New York ini Sajikan Dangdut dan Kopi Indonesia Sebagai Menu Utama

Ayah sang bayi, Jambi, tiba dari Kebun Binatang Hannover di Jerman pada 2018 dan "digolongkan sebagai salah satu pejantan paling bernilai secara genetik di Amerika Utara," kata lembaga itu.

Orangutan Sumatra adalah salah satu dari tiga spesies orangutan berambut panjang. 

Baca Juga: Bekunjung ke Jakarta, Sekarang Anda Bisa Dilayani Taksi Terbang dari Bandara Soekarno-Hatta


Dalam bahasa Melayu, orangutan berarti orang hutan.

Jumlahnya yang hidup di alam liar kurang dari 14.000 ekor.

Habitat asli mereka di Asia Tenggara terancam oleh pembangunan, penambangan dan perkebunan kelapa sawit, membuat spesies tersebut "sangat terancam punah," menurut International Union for Conservation of Nature.***

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: REUTERS Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x