Setelah memberikan pengaruh besar di Bank BCA. Mochtar diberikan 17,5 persen saham dan menjadi orang kepercayaan Soedono Salim.
Aset BCA ketika Mochtar Riady bergabung hanya Rp 12,8 miliar. Mochtar baru keluar dari BCA pada akhir 1990 dan ketika itu aset Bank tersebut sudah di atas Rp5 triliun.
Kemudian, Mochtar membeli sebagian saham di Bank Perniagaan Indonesia milik Haji Hasyim Ning pada 1981.
Waktu dibeli, aset Bank milik keluarga Hasyim telah merosot menjadi hanya sekitar Rp 16,3 miliar.
Bergabung dengan Hasyim Ning membuat ia bersemangat.
Pada 1987, setelah ia bergabung, aset Bank Perniagaan Indonesia melonjak naik lebih dari 1.500 persen menjadi Rp257,73 miliar.
Ia lantas di juliki “The Magic Man of Bank Marketing”.
Dua tahun kemudian, pada 1989, Bank ini melakukan merger dengan Bank Umum Asia dan semenjak saat itu lahirlah Lippobank.
Inilah cikal bakal dari lahirnya Lippo Group.
Pada tahun 1990, Mochtar Riady kemudian keluar dari Bank BCA dan fokus membangun Bank Lippo.