Ia selalu mengutarakan keinginan itu kepada relasi-relasinya.
Dan pada akhirnya, seorang temannya mengabarinya jika ada sebuah Bank yang lagi terkena masalah dan menawarinya untuk memperbaikinya.
Mochtar Riady tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut walau saat itu dia tidak punya pengalaman sekalipun.
Mochtar Riady berhasil meyakinkan Andi Gappa, pemilik Bank Kemakmuran yang bermasalah tersebut sehingga ia pun ditunjuk menjadi direktur di Bank tersebut.
Setelah menjadi direktur Bank, ia mulai kebingungan saat disodori “balance sheet”.
Ia lantas memutuskan untuk memperdalam ilmu akuntansi.
Setelah pengetahuannya mulai luas. Mochtar Riady mulai bertindak dan membuat kemajuan besar pada Bank Kemakmuran hanya dalam waktu satu tahun.
Setelah cukup besar, pada tahun 1964, Mochtar Riady pindah ke Bank Buana.
Kemudian pada tahun 1971, dia pindah lagi ke Bank Panin yang merupakan gabungan dari Bank Kemakmuran, Bank Industri Jaya, dan Bank Industri Dagang Indonesia.
Setelah bekerja beberapa tahun di Bank Panin, pada tahun 1975, Mochtar Riady kemudian pindah ke Bank BCA yang dimiliki oleh Soedono Salim ketika itu.