Jenderal Sudirman Dilantik Panglima Besar 18 Agustus 1945, Ini Profil Lengkap Panglima Perang Gerilya TNI

- 17 Agustus 2021, 17:35 WIB
Panglima Besar Jenderal Soedirman.
Panglima Besar Jenderal Soedirman. /Pusat Sejarah TNI

Di sana Soedirman memulai riwayatnya sebagai seorang militer.

Sebagai komandan, Soedirman sangat dicintai oleh para bawahannya, karena ia sangat memperhatikan kesejahteraan prajuritnya.

Untuk itu ia tidak segan-segan untuk bersitegang dengan opsir-opsir Jepang. Karena, itu Soedirman dicurigai.

Pada bulan Juli 1945, Soedirman dengan beberapa orang Perwira Peta yang dianggap “berbahaya” dibawa ke Bogor.

Sebagai alasan dikatakan bahwa mereka akan mendapat latihan lanjutan dari opsir-opsir Jepang. Tetapi sebenarnya Jepang berniat untuk membunuhnya.

Namun rencana tersebut tidak terlaksana, karena tanggal 14 Agustus 1945 Jepang sudah menyerah kepada Sekutu. Sesudah itu Soedirman kembali lagi ke Banyumas.

Soedirman tetap di Banyumas ketika proklamasi dikumandangkan. Tanggal 18 Agustus 1945 Peta dibubarkan oleh Jepang.

Senjata dilucuti dan mereka pulang ke kampung halaman masing-masing. Dengan dibantu oleh beberapa kawannya, Soedirman berusaha mengumpulkan mereka kembali.

Mereka menghimpun kekuatan dalam Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dibentuk Pemerintah pada tanggal 23 Agustus 1945.

Soedirman terpilih menjadi Ketua BKR Karesidenan Banyumas. Dengan dibantu Residen Banyumas Mr. Iskak Tjokrohadisuryo dan beberapa tokoh lainnya, dimulailah perebutan kekuasaan dari tangan Jepang dan diadakan perundingan dengan komandan tentara Jepang di Banyumas.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: tni.mil.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah