Timur Tengah Dihebohkan Kemunculan Putri Saddam Hussein, Ini Profil dan Rekam Jejak Raghad Hussein

21 Februari 2021, 20:46 WIB
Raghad Saddam Hussein, putri mantan presiden Irak Saddam Hussein, menghadiri upacara peringatan untuk menandai hari ke-40 kematian ayahnya di Sanaa, 7 Februari 2007. /Kalbar Terkini/Mulyanto Elsa

 

 

KALBAR TERKINI - Beberapa waktu lalu, negara-negara di Timur Tengah, dihebohkan dengan kemunculan Putri Saddam Hussein, jejak Raghad Hussein.

Ia muncul, setelah 15 tahun menyembunyikan diri. Raghad Saddam Hussein, tampil di saluran televisi satelit Arab Saudi, Al Arabiya pada Senin 15 Februari 2021 lalu, seperti dirilis Kalbar-Terkini.Com dari Pikiran-Rakyat.Com

Dalam wawancara dengan televisi itu, Raghad sempat melontarkan pernyataan yang cukup mengejutkan. Raghad mengatakan sangat mungkin dirinya akan terjun ke dunia politik di Irak seperti sang ayah.

Baca Juga: Balas Raungan Jet Tempur China, Taiwan Arahkan Moncong Patriot ke Kepulauan Paratas

Baca Juga: 'Ngumpet' 19 Tahun, Polisi Rusia Cokok Geng Pembunuh Berantai

Pernyataan ini memicu krisis diplomatik antara Republik Irak, Kerajaan Arab Saudi, dan Yordania.

Ayahnya, Saddam Hussein ditangkap oleh pasukan koalisi Amerika Serikat dan dihukum gantung pada November 2006 dengan dakwaan pembunuhan terhadap penganut Islam Syiah di Irak.

Bahkan, Kementerian Luar Negeri Irak memprotes kemunculan Raghad di Al Arabiya TV yang cukup mengguncang masyarakat Irak.

Lantas, siapa Raghad Saddam Hussein dan seperti apa rekam jejaknya?

Raghad Saddam Hussein lahir pada 2 September 1968. Dia adalah putri tertua Saddam Hussein, mantan presiden Irak.

Baca Juga: Tragedi Euoromaidan Tewaskan 104 Orang, Ukraina Buru Pelaku Rusuh yang 'Ngumpet' di Rusia

Pada tahun 1983 Raghad menikah dengan Hussein Kamel al-Majid, seorang pembelot terkenal Irak yang berbagi rahasia senjata dengan UNSCOM, CIA dan MI6. Suaminya kemudian dibunuh karena dituduh berkhianat.

Dia melahirkan lima anak dari al-Majid yakni tiga putra bernama Ali, Saddam dan Wahej; dan dua orang putri bernama Hareer dan Banan.

Pada tahun 2003, Raghad melarikan diri ke Yordania, di sana Raja Yordania, Abdullah II memberikan perlindungan pribadinya.

Pada 2 Juli 2006, penasihat keamanan nasional pemerintah Irak Muwaffaq al-Rubaie menyatakan bahwa Raghad dan ibunya Sajida Talfah dicari karena mendukung pemberontakan di Irak.

Tuduhan Irak kepada Raghad yaitu mendanai gerakan teror dan mendukung kelompok militan yang bertempur untuk menggulingkan pemerintah Irak.

 Baca Juga: Mengharukan, Pernyataan Dubes Rusia ke AS: Kami Ingin Damai, Siapa yang akan Mereka Bom?

Perdana Menteri Yordania, Marouf al-Bakhit segera membuat pernyataan bahwa 'Raghad berada di bawah perlindungan keluarga kerajaan', dan 'kehadiran Raghad Saddam Hussein dan anak-anaknya di Yordania dimotivasi oleh pertimbangan kemanusiaan'.

"Dia adalah tamu dari Hashemite keluarga kerajaan (Raja Abdullah II), dan di bawah perlindungannya sebagai pencari suaka sesuai dengan tradisi Arab," kata Perdana Menteri Yordania.

Raghad jadi orang yang paling dicari alias buron di Irak. Mengutip Aljazeera, Pemerintah Irak telah menempatkan Raghad dalam daftar paling dicari alias buron, bersama dengan 59 orang lainnya.

Ke-60 orang tersebut, termasuk Raghad didalamnya dicari karena dicurigai menjadi anggota ISIS di Irak dan Levant ( ISIL, juga dikenal sebagai ISIS), al-Qaeda atau Partai Baath.

Pada Agustus 2007, organisasi polisi internasional Interpol mengeluarkan pemberitahuan pencarian kepada Raghad, yang saat itu juga dicari oleh pemerintah Irak karena dicurigai melakukan terorisme.

Baca Juga: Demo Myanmar Menggila, Facebook Hapus Halaman Militer, Puluhan Ribu Warga Turun ke Jalan

Raghad sudah tinggal secara terbuka di Yordania sejak Juli 2003 dan sejak tahun 2002, ia masuk dalam daftar 41 orang yang terkait dengan rezim ayahnya yang akan dituntut oleh pemerintah Irak karena menghasut kekerasan.

Bahkan, Interpol  mendesak siapa pun yang mengetahui keberadaan Raghad agar segera menghubungi polisi setempat atau markas Interpol di Lyon, Prancis.

Raghad dikenal beberapa orang dengan sebutan "Saddam Kecil" karena temperamennya yang agresif. Dia telah mengambil peran yang lebih publik dalam membela ayahnya, yang dieksekusi mati pada 30 Desember 2006 silam.***

Editor: Ponti Ana Banjaria

Tags

Terkini

Terpopuler