Suatu hari Nabi Muhammad Saw. sedang mengelilingi Ka’bah (thawaf). Ketika sedang tawaf itulah, Nabi melihat seorang badui Arab yang tak beliau kenal, juga tak kenal beliau.
Dalam tawafnya, orang badui itu secara berulang-ulang hanya melafalkan “Ya Karim”.
Menyaksikan perilaku ganjil yang dilakukan umatnya ini, Nabi justru turut melafalkan “Ya Karim” dari belakang orang badui itu.
Ketika orang badui berpindah untuk melaksanakan rukun yang kedua, ia juga hanya melafalkan “Ya Karim”.
Masih berada di belakang orang badui, Nabi Muhammad kemudian menirukan ucapan “Ya Karim” orang badui.
Bahkan hingga orang badui berpindah mendekati Hajar Aswad, ia hanya melafalkan “Ya Karim”.
Tak secuil pun doa dan puji-pujian melesat dari bibirnya, selain yang telah diucapkannya.
Nabi Muhammad juga masih menirukan ucapan “Ya Karim”, sebagaimana yang dilafalkan oleh orang badui.