Orang yang memaafkan diminta untuk melapangkan dadanya sehingga mampu menampung segala kesalahan orang lain serta dapat pula menutup lembaran lama dan membuka lembaran baru, inilah makna saling bermaafan di Hari Raya Lebaran atau Idul Fitri.
Jadi ketika masing-masing orang yang terlibat dalam sebuah kesalahan untuk menutup lembaran lama dan menuju lembaran baru disanalah esensi kembali kepada fitrah (suci) atau buah dari Idul Fitri yang dapat diraih.
Namun buah yang paling baik dari itu semua adalah perwujudan sikap ihsan (berbuat baik) kepada orang lain yang paling disukai Allah.
Terlepas apakah orang tersebut meminta maaf kepada kita atau tidak.
Terlebih lagi berbuat baik kepada orang yang pernah salah terhadap kita.
Mau menjadi pribadi yang ihsan (berbuat baik)? Tidak hanya bisa memaafkan tapi mau juga berbuat kebaikan dan semoga kita dicintai oleh Allah SWT.***