Doa-doa Halal Bi Halal Beserta Artinya dan Sejarah Singkat Tradisi ini Saat Hari Raya

- 3 Mei 2022, 11:25 WIB
Ilustrasi. halal bi halal
Ilustrasi. halal bi halal / mentatdgt/Paxels


KALBAR TERKINI - Selain mengucapkan kalimat maaf, terkadang umat muslim juga membaca doa halal bi halal sebagai bentuk doa kepada orang yang mendengarkannya.

Berikut bacaan doa saat halal bi halal yang bisa diamalkan saat lebaran:

1. Doa Pertama

ربنا تقبل منا صلتنا و دعانا انك انت السميع العليم. تقبل منا توبتنا انك انت التوب الرحيم

Rabbanaa taqabbal minnaa shalatanaa wa du’aanaa innaka antas samii’ul ‘aliim. Taqabbal minnaa taubatanaa innaka antat tawwabur rahiim.

Baca Juga: Berapa Lama Puasa Syawal? Bisakah Dikerjakan Tidak Berurutan? Simak Penjelasannya di Sini

Artinya, “Ya Tuhan kami terimalah shalat kami dan terimalah permohonan kami.

Sungguh Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Terimalah taubat kami sungguh Engkau Maha penerima taubat serta Maha Penyayang.”

2. Doa Kedua

الهم الغفر لي المؤمنين والمؤمنة والمسلمين والمسلمة الاحياء منهم والاموات. انك سميع قريب مجيب الدعواة يا قضي الحجة

Allahummaghfir lil mukminiina wal mukminaat wal muslimiinaa wal muslimaat al-ahyaa-i minhum wal amwaat. Innaka samii’un qariibun mujiibud da’wat yaa qadhiyal hajat.

Baca Juga: BERIKUT Amalan Saat Mudik Agar Perjalanannya Berkah dan Dapat Pahala

Artinya, “Ya Allah, muliakanlah agama-Mu jadikanlah Islam menjadi jalan keluar bagi bangsa kami.

Jadikanlah para ulamanya bersatu, yaitu para ulama yang menjadi contoh bagi umat Rasul-Mu.

Lindungilah umat Islam dari perpecahan, lindungi mereka dari kehinaan. Berkahilah hari ini dan berkahi pula bagi siapapun yang bermunajat mengiba pada-Mu.”

3. Doa Ketiga

تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَ مِنْكُمْ

Taqabbalallahu minna wa minkum.

Artinya, “Semoga Allah menerima (puasa dan amal) dari kita dan (puasa dan amal) dari kalian.”


Halalbihalal sebenarnya ekspresi 'guyub' antarkerabat di momen Lebaran.
Ini kemudian diadopsi ke dalam format lebih besar yakni di lembaga atau instansi.

Sebenarnya tradisi ini sudah ada sejak belum dikenal istilah halalbihalal. Namun jika ingin menilik sejarah, ada tiga asumsi.

Pertama, ada keyakinan bahwa halalbihalal adalah inisiasi KH Wahab Chasbullah dalam rangka mendamaikan beberapa tokoh politik nasional.

Para tokoh dikumpulkan dalam sebuah forum bertepatan dengan momen Lebaran.

Kedua, istilah halalbihalal sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka.

Istilah dipopulerkan oleh pedagang martabak di pasar malam Solo, Jawa Tengah.

Ketiga, ada yang menyebut forum di perayaan Lebaran sudah ada tetapi belum ada istilah halalbihalal.

Semasa Pangeran Samber Nyowo atau Mangkunegara I (1725-1795), ada kebiasaan mirip open house dan di dalamnya ada kebiasaan seperti layaknya halalbihalal.

Momen Lebaran awalnya digunakan untuk momen berkumpul bersama keluarga, kunjungan ke kerabat dan mengenal sanak saudara.

Karena diadopsi oleh instansi atau lembaga, kegiatan ini dimaknai sebagai tempat untuk saling memaafkan. ***

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x