Kisah Nabi Ayub, Hikmah Dan Keteladan Nabi Ayub Yang Dapat Dicontoh Dalam Bersabar Menghadapi Penyakit

- 27 Agustus 2021, 10:26 WIB
Kisah Nabi Ayub
Kisah Nabi Ayub /Youtube.com/TintaMahabbah

KALBAR TERKINI - Nabi Ayyub adalah utusan Allah yang diuji dengan penyakit luar biasa berat.

Penyakit Nabi Ayyub ini tidak pernah diderita oleh orang-orang sebelumnya dan setelahnya. Dengan penuh kesabaran, beliau berhasil melewati ujian dari Allah tersebut.

Siapakah Nabi Ayyub?
Para ulama menyebut Nabi Ayyub berasal dari Romawi. Dalam kitab yang ditulis Ibnu Ishaq, tercantum nama lengkap beliau adalah Ayyub bin Mush bin Razah bin Al ‘Ish bin Ishaq bin Ibrahim Al Khalil. Sementara sang istri bernama Rahmah binti Afraim bin Yusuf bin Ya’qub.

Baca Juga: Doa Sakit Kepala Sesuai Anjuran Nabi Muhammad

Nabi Ayyub merupakan keturunan Nabi Ibrahim. Kita bisa melihat di Al Quran, “Dan kepada sebagian dari keturunannya (Ibrahim) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS.Al An’am: 84).

Sebelum ditimpa penyakit, Nabi Ayyub seorang yang sangat makmur. Beliau dikenal memiliki harta berlimpah, serta anak-anak yang banyak dan menyayangi beliau.

Dengan segala kelebihan yang Allah berikan, Nabi Ayyub juga dikenal sebagai seseorang yang bertakwa, dan gemar menyantuni orang miskin, janda, anak yatim. Beliau selalu bersyukur kepada Allah, dan menunaikan hak-Nya.

Baca Juga: Bacaan Doa Untuk Mengatasi Sulit Tidur dan Ketahui Penyebabnya

Penyakit Nabi Ayyub
Hingga kemudian Allah memberikan ujian kepada Nabi Ayyub. Allah mengambil harta dan anak-anaknya, sedangkan beliau sendiri ditimpa penyakit yang sangat berat. Dikisahkan para ulama, penyakit Nabi Ayyub adalah kusta atau lepra.

Penyakit Nabi Ayyub itu begitu parah sehingga semua orang menjauhinya, kecuali sang istri. Semua orang yang dahulu mengenalnya mulai menjauh dan berkata buruk kepada beliau.

Akhirnya beliau bersama istri harus mengasingkan diri di tempat yang jauh. Beliau pun hidup dalam keterbatasan di pengasingan.

Baca Juga: 7 Adab Berdoa Menurut Islam, Hari Jumat Adalah Waktu Mustajab Untuk Memanjatkan Doa

Bahkan ada ulama yang menyebut bahwa penyakit Nabi Ayyub itu membuat beliau menjadi sangat kurus hingga terlihat tanpa daging. Sampai tulang dan syarafnya terlihat.

Nabi Ayyub Selalu Berdzikir Kepada Allah
Walaupun Allah memberi ujian bertubi-tubi, Nabi Ayyub tidak pernah lupa untuk berdzikir. Ketika setan menggoda, Nabi Ayyub tetap memuji Allah dan berucap, “Segala puji bagi Allah. Dialah yang memberi, Dialah pula yang berhak mengambil.”

Dalam sakitnya, beliau selalu berdzikir. Baik saat pagi, siang, maupun petang. Sang Istri sempat bertanya, seandainya Nabi Ayyub mau memohon kepada Allah tentunya Allah akan memberi jalan keluar.

Namun Nabi Ayyub memiliki pemikiran lain. Dengan penuh kesabaran, beliau menjelaskan kepada Sang Istri.

“Wahai Istriku, aku telah diberi kesehatan 70 tahun lamanya. Sakit yang menimpaku ini adalah sedikit derita yang Allah timpakan (dibandingkan dengan kesenanganku), sampai aku bisa bersabar hingga seperti ketika masa sehatku (selama 70 tahun itu)”.

Istri Nabi Ayyub merasa cemas terhadap suaminya. Ia juga semakin banyak berkorban untuk Nabi Ayyub.

Baca Juga: 7 Doa Harian Untuk Anak Dalam Islam, Tanamkan Nikmat Bersyukur dan Mohon Perlindungan pada Allah SWT

Allah Memberi Kesembuhan
Pada suatu hari, Nabi Ayyub merasa tidak tega dengan segala pengorbanan istrinya. Mulai dari mencari nafkah, memberi makan, dan mengurus dirinya yang sakit.

Nabi Ayyub kemudian berdoa kepada Allah dengan doa yang sangat lembut dan santun, “(Ya Rabbku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Rabb Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.”

Dalam doa beliau, Nabi Ayyub tidak merajuk, merengek, dan meminta kepada Allah.

Baca Juga: 15 Doa Mustajab Awet Muda Nabi Yusuf Agar Wajah Selalu Berseri dan Cara Mengamalkannya

Setelah Nabi Ayyub berdoa, Allah mengembalikan lagi kondisi beliau seperti sedia kala. Allah berfirman:

“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Rabbnya: “(Ya Rabbku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Rabb Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.” Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.” (QS.Al Anbiya: 83-84)

Baca Juga: Bacaan Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun yang Dibaca Rasulullah

Allah memerintah Nabi Ayyub untuk bangkit dan menghantamkan kakinya ke tanah. Kemudian dari tanah itu keluar air yang beliau gunakan untuk mandi dan minum, sebagaimana yang Allah perintahkan.

Allah berfirman, “Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika ia menyeru Rabb-nya:

“Sesungguhnya aku diganggu setan dengan kepayahan dan siksaan.” (Allah berfirman):

“Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.” Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan (Kami tambahkan) kepada mereka sebanyak mereka pula sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai fikiran.

Baca Juga: 5 Zikir Beserta Doa Pembuka Pintu Rezeki Yang Mustajab Untuk Umat Muslim

Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah.

Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya).” (QS.Shod: 41-44).

Pujian dari Allah
Disebutkan dalam ayat tersebut, semua penawar sakit itu Allah berikan karena kesabaran Nabi Ayyub. Bahkan Allah memuji beliau sebagai sebaik-baik hamba yang amat taat kepada Tuhan-nya.

Baca Juga: Doa Mustajab Agar Bisa Melunasi Hutang. Amalkan Ini!

Semua penyakit Nabi Ayyub hilang. Allah menyehatkan kembali badan beliau. Allah juga mengembalikan harta dan anak-anak beliau.

Istri beliau kembali melahirkan anak-anak, serta orang-orang yang dulu menjauhinya mulai kembali menaruh hormat kepada beliau.

Hikmah Penyakit Nabi Ayyub dan Kesabaran Beliau
Pertama, tentang kesabaran Nabi Ayyub dalam menghadapi musibah dan penyakit.

Walaupun Allah telah memberinya penyakit bertubi-tubi, Nabi Ayyub tidak pernah mengeluh kepada Allah.

Bahkan, beliau malu jika harus meminta agar Allah mengangkat penderitaannya.

Baca Juga: Doa Setelah salat Tahajud, Lengkap dengan Niat, Zikir dan Tata Cara Pelaksanaan

Nabi Ayub merasa Allah telah memberikan banyak nikmat dalam waktu yang lama, sehingga derita yang dialaminya belum sebanding dengan kesenangan yang Allah berikan.

Kedua, sikap Nabi Ayyub yang selalu mengingat Allah, baik dalam senang maupun sakit.

Ketika Allah memberi harta melimpah, Nabi Ayyub selalu menunaikan hak Allah. Beliau selalu bersyukur, dan banyak berderma kepada orang-orang yang membutuhkan.

Sebaliknya ketika Allah menimpakan musibah dan sakit, Nabi Ayyub tidak pernah luput dari berdzikir.

Baca Juga: Hujan Adalah Berkah untuk Umat Manusia, Baca Amalan Doa Berikut Agar Mendapatkan Hujan yang Berkah

Ketiga, pelajaran bahwa Allah adalah Dzat Maha Kuasa yang bisa memberi penawar bagi sakit seseorang, sebagaimana Dia bisa memberikan sakit.

Allah juga sangat senang dengan hamba yang selalu mengingat dan berdzikir kepada-Nya, serta yang selalu bersyukur baik dalam kondisi suka maupun duka.

Sikap itulah yang kemudian bisa mendatangkan ridho dan pertolongan dari Allah.***

Editor: Maya Atika

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah