Ini adalah teka-teki yang harus dipecahkan para arkeolog.
Baca Juga: Google Luncurkan Aplikasi Rekam Medis
"Tidak jarang anak-anak kecil ditempatkan di peti mati bersama orang dewasa. Janin mungkin telah ditempatkan di peti mati setelah pemakaman, ketika berada di dalam kuburan berkubah di Katedral Lund, sehingga dapat diakses," kata arkeolog Torbjorn Ahlstrom dari Universitas Lund, Swedia.
"Menempatkan peti mati di lemari besi adalah satu hal biasa. Tetapi menempatkan janin di peti mati uskup adalah hal lain. Itu membuat kami bertanya-tanya apa hubungan antara anak itu dan uskup," lanjut Ahlstrom, sebagaimana dikutip Kalbar-Terkini.com dari Science Alert, Kamis, 8 April 2021.
Kecocokan Gen Kedua Mumi
Tim arkeologi kemudian mengambil sampel dari kedua mumi, dan melakukan urutan genetik lengkap dari DNA yang diekstraksi.
Jawabannya: Sekitar 25 persen gen mereka cocok!
Ini menunjukkan adanya hubungan sekunder antara kedua mumi, seperti antara paman dan keponakan, saudara tiri, sepupu ganda , atau lebih mungkin -mengingat usia relatif kedua mumi- adalah kakek dan cucu.
Temuan ini juga didukung oleh bukti kromosom. Mumi Uskup Winstrup dan janin tidak berbagi DNA mitokondria, yang diturunkan dari ibu. Ini berarti, ibunya bukanlah putri Winstrup. Selain itu, kedua mumi berbagi kromosom Y, yang hanya dapat diturunkan dari ayahnya.
Ini menunjukkan bahwa ayah dari anak tersebut adalah putra Winstrup.