Mengenal Islami Milati, Upaya Menghilangkan Kecanduan Alkohol Muslim di Amerika

- 15 Maret 2021, 12:19 WIB
Sebuah masjid di AS, 1 November 2017.
Sebuah masjid di AS, 1 November 2017. /Ashlee Espina/Reuters

Pria keturunan Afghanistan ini mengaku pernah mengikuti program serupa namun gagal.

Ia merasa program penanggulangan kecanduan yang pernah diikutinya, Alcoholics Anonymous (AA) dan Narcotics Anonymous (NA), kurang sesuai untuk dirinya yang memiliki latar belakang pendidikan agama Islam yang kuat.

Lewat Islami Milati, ia merasa kembali menemukan jati dirinya sebagai Muslim. Ia bisa kembali beribadah dan mempelajari agamanya secara lebih dalam.

Yang juga tak kalah penting, ia bisa kembali ke keluarganya yang pernah membuangnya karena kecanduan dan perilakunya yang buruk.

Muhammed Syafik, salah seorang konsultan program Islami Milati, mengatakan, seperti halnya komunitas-komunitas lain, kasus kecanduan alkohol dan narkoba di kalangan Muslim relatif tinggi.

Sayangnya, banyak komunitas Muslim cenderung menghindar atau bahkan angkat tangan bila berhadapan dengan kasus kecanduan.

“Kecanduan itu sesuatu yang umum terjadi. Sayangnya komunitas Muslim pada umumnya tidak sensitif terhadap masalah ini mengingat Islam memang melarang minuman beralkohol dan narkoba.

Di negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat, yang mayoritas penduduknya non-Muslim, banyak Muslim yang mudah tersesat.

Para pemuda Muslim, contohnya, berusaha sedemikian rupa menyesuaikan diri dengan lingkungan pergaulannya.

Jika kebetulan mereka berada dalam lingkungan yang keliru, mereka akan dengan mudah terbawa arus atau tersesat," katanya.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah