Mujizat dari Lawatan Paus Francis: Presiden Iran Telpon PM Irak, Serukan Perdamaian!

- 7 Maret 2021, 01:01 WIB
MENELPON PM IRAK - Presiden Iran Hassan Rouhani, Sabtu, 6 Maret 2021,  menelpon PM Irak, menyerukan pemulihan keamanan, perdamaian, dan ketenangan di Irak karena itu adalah perhatian serius pihaknya./IRNA/
MENELPON PM IRAK - Presiden Iran Hassan Rouhani, Sabtu, 6 Maret 2021, menelpon PM Irak, menyerukan pemulihan keamanan, perdamaian, dan ketenangan di Irak karena itu adalah perhatian serius pihaknya./IRNA/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Cinta memang ajaib. Dari cinta dan kasih yang ditebar oleh Paus Francis selama kunjungannya ke Irak dan banyak negara yang mayoritas beragama Muslim di Timur Tengah, setidaknya, telah menggugah Presiden Iran  Hassan Rouhani, untuk meraih telpon, kemudian menelpon Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi: menyerukan perdamaian, keamanan, dan ketenangan, suatu sikap yang didasari niat baik yang luar biasa.

Dilansir Kalbar-Terkini.com dari IRNA pada Sabtu ini, Rouhani mengadakan pembicaraan telepon dengan Kadhimi . Pemimpin kharismatis Iran ini, antara lain, menyatakan bahwa Iran menentang campur tangan asing dalam urusan dalam negeri Irak, karena bisa merugikan Irak sendiri dan kawasan.

Menurut Presiden Iran, mendorong hubungan ekonomi bersama dengan hubungan politik adalah yang terpenting, yang antara lain, dapat mempercepat penerbitan visa bisnis untuk pengusaha dan perusahaan investasi swasta sehingga  lebih membantu dan memperluas hubungan bilateral.

Baca Juga: Tahlilan dalam Tradisi Islam Tanah Air, Berikut Penjelasannya

Selama ini, tegas Presiden Iran, AS selalu memainkan peran yang merusak di kawasan itu. Ditambahkan, mempercepat pelaksanaan resolusi Parlemen Iran tentang penarikan pasukan AS dari Irak, dapat membantu membawa perdamaian dan stabilitas di negara tetangganya itu, dan juga kawasan.

Sementara itu, Perdana Menteri Irak memuji Iran, karena membantu memulihkan keamanan dan stabilitasnya, serta membuka hubungan dengan pihaknya. Kadhimi dalam dialog telpon, bahkan secara tegas menyatakan, sanksi AS terhadap Iran, merupakan pelanggaran hukum yang brutal.

Keduanya sepakat mendalami hubungan bilateral untuk segala bidang, peluncuran proyek kereta api Shalamcheh-Basra, dan hubungan kereta api antara kedua negara, sebagai langkah signifikan dalam memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan antara Baghdad dan Teheran.***

 

Sumber: IRNA

 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah