Paus Bertemu Ayatollah Ali al-Sistani, Pemerintah Irak Setujui Syarat

- 6 Maret 2021, 16:06 WIB
 PAUS FRANCIS DAN SISTANI  - Paus Francis bertemu dengan ulama Syiah Irak, Ayatollah Ali al-Sistani di Najaf, Irak, Sabtu, 6 Maret 2021. Pertemuan ini tak dihadiri pejabat Irak sesuai permintaan Sistani./HANDOUT AYATOLLAH ALI AL-SISTANI VIA REUTERS/
PAUS FRANCIS DAN SISTANI - Paus Francis bertemu dengan ulama Syiah Irak, Ayatollah Ali al-Sistani di Najaf, Irak, Sabtu, 6 Maret 2021. Pertemuan ini tak dihadiri pejabat Irak sesuai permintaan Sistani./HANDOUT AYATOLLAH ALI AL-SISTANI VIA REUTERS/ /GRAND AYATOLLAH ALI AL-SISTANI O/via REUTERS

Paus telah mengunjungi negara-negara mayoritas Muslim, termasuk Turki, Yordania, Mesir, Bangladesh, Azerbaijan, Uni Emirat Arab, dan wilayah Palestina, sambil  terus menyerukan dialog antaragama. 

Setelah pertemuan 55 menit dengan Sistani, Paus Francis menuju ke reruntuhan Ur kuno di Irak selatan, yang dihormati sebagai tempat kelahiran Nabi Abraham, ayah dari Yudaisme, Kristen dan Islam.

Paus dijadwalkan memberikan pidato pada pertemuan antaragama. Setelah terbang kembali ke Baghdad, Paus Francis diharapkan untuk memimpin misa di Katedral Kaldea Saint Joseph. 

Paus Francis memulai perjalanan luar negerinya yang paling berisiko pada Jumat, 5 Maret 2021, terbang ke Irak di tengah keamanan yang paling ketat yang pernah dilihat untuk kunjungan kepausan di mana Paus Francis  memohon kepada para pemimpin negara dan orang-orang untuk mengakhiri kekerasan militan dan perselisihan agama. 

Irak telah mengerahkan ribuan personel keamanan untuk melindunginya selama kunjungan tersebut, yang terjadi setelah serentetan serangan roket dan bom bunuh diri serta lonjakan kasus Covid-10. 

Baca Juga: Tahlilan dalam Tradisi Islam Tanah Air, Berikut Penjelasannya 

Paus Francis menyatakan bahwa dia melakukan perjalanan untuk menunjukkan solidaritas dengan komunitas Kristen Irak yang hancur berjumlah sekitar 300 ribu, tersisa hanya seperlima dari jumlah sebelum invasi AS pada 2003 disusul kekerasan militan brutal. 

Pemimpin Tahta Suci Vatikan  sebelumnya, Paus Yohanes Paulus II hampir berkunjung tetapi membatalkan perjalanan yang direncanakan pada 2000, setelah pembicaraan dengan pemerintahan pimpinan Saddam Hussein, gagal. 

Paus Francis yang berusia 84 tahun ini, tertatih-tatih karena penyakit linu panggulnya yang terasa sakit, kemudian memberikan penghormatan kepada orang-orang yang terbunuh dalam serangan yang dimotivasi oleh agama, mengunjungi sebuah gereja Baghdad di mana orang-orang Islam bersenjata telah membunuh sekitar 50 jemaah pada 2010.*** 

 

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah