Manusia Dengan Ibadah Terbaik Adalah Mereka yang Berdosa Lalu Bertaubat, Ini Penjelasannya

- 28 Februari 2021, 15:15 WIB
Ilustrasi solat jenazah beserta doa//
Ilustrasi solat jenazah beserta doa// /Saintif.com

Seorang ahli ibadah, tidak akan memandang rendah orang lain, apalagi memuliakan dirinya sendiri. Karena itu, ketika ditanya tentang siapakah orang yang paling banyak ibadahnya, Imam Sa’id bin Jubair tidak menjawabnya secara langsung, tapi menggambarkannya dengan sebuah proses.

Mengingatkan kembali manusia bahwa tidak ada seorang pun yang luput dari dosa. Semua manusia pasti pernah berbuat dosa, tentu dengan tingkatan yang berbeda-beda.

Tidak terkecuali ahli ibadah. Hanya para nabi lah yang terbebas dari itu. Ia menjawab:

“Seseorang yang melakukan dosa, kemudian setiap kali dia teringat dosanya, dia memandang rendah amalnya.”

Dari jawaban tersebut, ada tiga hal penting. Pertama, soal pentingnya manusia tersadarkan bahwa dia pasti pernah berbuat dosa, baik kecil ataupun besar.

Misalnya dia tidak pernah mencuri, tapi pernah menggunjingkan seseorang tanpa disadari. Kedua, soal pentingnya kesadaran mengingat dosa di masa lalu. “Mengingat” bukan berarti meragukan kemaha-ampunan Allah.

Allah pasti mengampuni segala dosa ketika manusia benar-benar memohon ampunan-Nya. “Mengingat” di sini harus dimaknai sebagai pelajaran dan pijakan hidup. “Pelajaran” agar kita memperbaiki diri dan tidak mengulanginya lagi.

“Pijakan” agar kita selalu diingatkan bahwa kita memiliki kemungkinan untuk mengulangi perbuatan dosa, dan melakukan dosa lain yang belum kita lakukan.

 Dengan “mengingat”, kita tidak akan mudah menyombongkan diri dan memandang diri paling mulia di antara manusia.

Ketiga, soal pentingnya memandang rendah amal. Memandang rendah amal kurang lebih sama dengan memandang sedikit amal yang kita lakukan.

Halaman:

Editor: Slamet Bowo Santoso

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x