Mutiara Ilmu Ramadhan 23 April 2021, Puasa Perekat Keluarga dan Rumah Tangga

23 April 2021, 05:44 WIB
Salat berjemaah menjadi salah satu amalan penting saat menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan yang bisa mengeratkan hubungan keluarga. /KALBAR TERKINI/MULYANTO ELSA

 

KALBAR TERKINI - Ibadan Puasa Ramadhan, ternyata bisa menjadi wadah perekat keluarga dalam rumah tangga.

Adanya aktivitas sahur, berbuka, tadaraus, dan salat berjemaah, menjadikan hubungan keluarga semakin erat dan harmonis.

Bagaimana tidak, sejak bangun sahur hingga berbuka dan amaliah-amaliah Ramadhan lainnya, akan semakin maknanya terasa bia dilaksanakan bersama-sama.

Baca Juga: Keutamaan Hari ke-10 Ramadhan, Bulan, Bintang dan Semua Mahluk Memintakan Ampunan

Baca Juga: Mutiara Ilmu Ramadhan 22 April 2021, Ini Syarat Diterimanya Ibadah Bulan Ramadhan

Baca Juga: Keutamaan Hari ke-9 Ramadhan, Allah SWT Berikan Kebaikan Layaknya 1.000 Ulama

Hal ini sesuai dengan arti dan makna dalam mahligai pernikahan, yang merupakan bahtera atau sarana hamba Allah dalam menyempurnakan agamanya.

Benarlah perkataan bahwa, belum dikatakan sempurna seseorang jika belum melaksanakan syariat Islam ibadah pernikahan.

و فى رواية البيهقى، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: اِذَا تَزَوَّجَ اْلعَبْدُ فَقَدِ اسْتَكْمَلَ نِصْفَ الدِّيْنِ، فَلْيَتَّقِ اللهَ فِى النِّصْفِ اْلبَاقِى.

Dalam riwayat Baihaqi disebutkan, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seorang hamba telah menikah, berarti dia telah menyempurnakan separuh agamanya, maka hendaklah dia bertaqwa kepada Allah pada separuh sisanya”.

Memaknai fungsi kata rumah-tangga pun yakni, rumah sebagai tempat berteduh, dan tangga sebagai alat untuk terus naik menuju suatu tujuan/pencapaian. Maka pernikahan inilah prosesnya.

Baca Juga: Keutamaan Hari ke-8 Ramadhan, Allah Berikan Pahala 60.000 Orang Zuhud

Baca Juga: Rukun dan Syarat Wajib Puasa, Pahami Agar Puasa Anda Sesuai Syariat

Allah memerintahkan menikah ini tentunya memiliki maksud dan kebaikan untuk hamba-hambaNya. Maka berikut ini hikmah yang bisa dipetik:

1. Insan dapat berkolaborasi dengan pasangannya dalam mengarungi hidup di bumi Allah.

Baik itu keselarasan dalam pola pikir, merencanakan strategi langkah (syiar dakwah), sampai menentukan visi akhir (target dan goal) tujuan rumah tangga itu sendiri. Hal ini dimaknai untuk tujuan kebermanfaatan yang lebih luas.

2. Upaya memiliki banyak keturunan.

Hal ini diperintahkan Allah SWT dengan maksud melahirkan generasi penerus yang akan melanjutkan perjuangan dakwah kedua orangtuanya. Tentunya, maksud berkembangbiak ini agar tak terputus silaturahmi, semangat juang mensyiarkan dakwah dan ilmu agama.

ياَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ منْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ وَّ خَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَ بَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَّ نِسَاءً، وَ اتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِه وَ اْلاَرْحَامَ، اِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا. النساء:1

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS. An-Nisa : 1).

Baca Juga: Keutamaan Hari ke-7 Ramadhan, Hadiah Pahala Seribu Syuhada dan Surga Na'im

Baca Juga: Hari Pertama Ramadhan, Anak Pengungsi Suriah: Bu, Kenapa Kita tidak Minum Susu?

3. Harmoni dalam mengadu rasa.

Sangatlah wajar jika manusia yang Allah beri nafsu untuk terlena digoda syetan dalam kubang maksiat. Maha CintaNya Allah, melalui pernikahan inilah ibadah yang diridhoi. Rasa itu harus terus dijaga kesuciannya agar kemaksiatan tak merusak penciptaan Allah (alam dan manusia itu sendiri).

وَ مِنْ ايتِهِ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لّتَسْكُنُوْا اِلَيْهَا وَ جَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّ رَحْمَةً، اِنَّ فِيْ ذلِكَ لايتٍ لّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ. الروم

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (QS. Ar-Ruum : 21)

Hadits Rasulullah SAW :

عَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ اْلبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَاِنَّهُ اَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَ اَحْصَنُ لِلْفَرْجِ. وَ مَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَاِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ. الجماعة

Dari Ibnu Mas’ud, ia berkata : Rasulullah SAW  bersabda, “Hai para pemuda, barangsiapa diantara kamu yang sudah mampu menikah, maka nikahlah, karena sesungguhnya nikah itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih dapat menjaga kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, karena berpuasa itu baginya (menjadi) pengekang syahwat”. (HR. Jamaah)

Baca Juga: Keutamaan Hari ke-6 Ramadhan, Allah Siapkan Surga Darus Salam Beserta Kemuliaannya

Baca Juga: Keutamaan Hari ke-4 Ramadhan, Allah Hadiahkan Surga Khuldi dan Isinya

4. Sarana bertumbuh Bersama

Jika ingin berproses menjadi pribadi yang lebih baik, pernikahan inilah sarana bermetamorfosa.

Banyak orang yang berproses dari ketidaktahuan menjadi wawasan dan pelajaran hidup yang tak didapat sebelumnya, atau dari ketidakterampilan menjadi tangkas, atau dari keegoan berproses menjadi peduli.

Menelaah hikmah, bersatunya dua insan dengan keturunan yang berbeda inilah pernikahan menjadi saling melengkapi dan memaklumi.

Tentunya setiap insan mendambakan pernikahan Sakinah-Mawaddah-Warahmah, berikut tips memilih pasangan/calon istri berdasarkan sabda Rasulullah SAW. Beliau menegaskan bahwa, "Perempuan dinikahi lantaran empat hal: yakni hartanya, garis keturunannya, kecantikannya dan agamanya, maka dapatkanlah wanita yang memiliki agama. Rugi engkau (bila tidak melaksanakan apa yang aku perintahkan). (HR. al-Bukhari)

Namun terdapat penegasan dalam memilih pasangan ini yang lebih utama untuk dipilih, yakni berdasarkan agamanya.

Baca Juga: Gosok Gigi tanpa Atau Dengan Pasta Gigi Saat Berpuasa? Berikut Penjelasannya dalam Islam

Baca Juga: Baik Dibaca Saat Pandemi Covid-19, Berikut Sejarah dan Bacaan Qunut Nazilah

Berlandaskan agama lah kehormatan wanita diatas kecantikan, harta, maupun garis keturunannya. Sebagaimana sesuai sabda Rasulullah SAW, Dari Abi Hurairah radhiallah ‘anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Wanita itu dinikahi karena empat hal: karena hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Maka perhatikanlah agamanya maka kamu akan selamat. Muttafaq ‘alaih.” (HR. Bukhari Muslim).

Demikian hikmah yang bisa dirajut melalui ibadah pernikahan. Semoga menjadi pedoman dan wawasan untuk bersegera menggenapkan agama. Barakallah.***

Editor: Ponti Ana Banjaria

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler