Pada ritual Qin, dikatakan bahwa penari-penari melakukan tarian mereka menggunakan topeng kulit beruang.
Pada zaman dinasti Han, dikatakan bahwa para penari-penari tersebut menjadi Ikan, Naga, dan burung Phoenix Fenghuang atau dikenal dengan nama Hong dalam bahasa Hokkian.
Dalam tarian tersebut tidak terdapat Singa hal ini diduga dikarenakan di Tiongkok tidak ada singa.
Sehingga diduga tarian singa bermula dari pengenalan singa ke kekaisaran tiongkok dari India atau kerajaan Persia.
Salah satu catatan tentang tarian singa atau Barongsai terdapat pada abad ketiga dimana Meng Kang, seorang pelajar pada masa Tiga Kerajaan sempat menyebutkannya dalam sebuah teks memberikan pendapatnya mengenai buku “Hanshu”.
Namun terdapat sebuah teks mengenai kuil di Luo Yang yang mengatakan sebuah parade patung Buddha dipimpin oleh seekor singa untuk mengusir roh jahat jadi bisa dikatakan tradisi ini mungkin berkembang dari sana.
Tarian singa barongsai memiliki memiliki dua cabang utama.
Tarian utara dan tarian selatan.