Demikian dinyatakan dalam bukunya, A History dari Vandal, terbitan Westholme Publishing pada 2012.
Baru setelah Revolusi Prancis, pada akhir abad ke-18, nama Vandal menjadi terkait secara luas dengan kehancuran,
Stephen Kershaw, yang memegang gelar doktor bidang klasik, menulis masalah ini dalam bukunya.
Buku berjudul 'The Enemies of Rome: The Barbarian Pemberontakan Melawan Kekaisaran Romawi ini terbitan Pegasus Books pada 2020.
Baca Juga: Kura-kura Galagapos Terancam Punah: Diburu karena Dagingnya walaupun Berusia Ratusan Tahun
Kershaw mencatat, kepala biara Prancis Henri Grégoire de Blois menggunakan istilah 'Vandalisme' untuk menggambarkan penghancuran karya seni.
Ini terjadi selama dan setelah Revolusi Prancis, mengacu pada serangan 'barbar' ke Roma kuno yang 'beradab'.
Kata 'vandalisme' kemudian banyak digunakan untuk menggambarkan tindakan perusakan.
Sekitar abad keempat Masehi, nama 'Vandal' cenderung diterapkan pada dua konfederasi suku, Vandal Hasding dan Siling.
Tetapi pada masa-masa sebelumnya, ini kemungkinan mencakup lebih banyak suku dengan nama 'Vandili,' tulis Jacobsen.