Astronot AS Malas Baca Medsos: Rukun dengan Kosmonot Rusia di Stasiun Ruang Angkasa

- 7 April 2022, 05:24 WIB
Tinggal lebih lama di ruang angkasa dapat mengubah atau merusak otak, menurut sebuah penelitian terhadap kosmonot Rusia yang menghabiskan rata-rata 5,5 bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Tinggal lebih lama di ruang angkasa dapat mengubah atau merusak otak, menurut sebuah penelitian terhadap kosmonot Rusia yang menghabiskan rata-rata 5,5 bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional. /UPI/NASA

KALBAR TERKINI - Astronot AS Mark Vande Hei selama 355 berada di ruang angkasa sengaja menjauh dari media sosial (medsos).

Masalahnya, isi medsos selalu marak dengan berita tentang ketegangan antara NATO -terutama AS sebagai komandan NATO- dengan Rusia dalam perang di Ukraina.

Vande Hei tercatat sebagai pemecah rekor sebagai astronot yang menghabiskan hari paling banyak berturut-turut di luar angkasa, yakni 355 hari.

Baca Juga: The Silent Sea Akan Tayang: Gong Yoo, Lee Joon, Bae Doona, Heo Sung Tae, Lee Moo Saeng Jadi Astronot

Rekor sebelumnya dimiliki oleh kosmonot Rusia, Valery Polyakov, yang menghabiskan 437 hari di stasiun Mir pada 1994 dan 1995.

Selama di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) milik AS dan Rusia ini, Vande Hei lebih suka menggunakan Twitter.

Hanya saja, Vande Hei menjauh dari medsos itu sejak operasi militer Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Baca Juga: Peristiwa Hari Ini 30 Agustus, Gurion Bluford Menjadi Astronot Pertama Afrika-Amerika Hingga Tokoh Lainnya

Hanya saja, Vande Hei mengaku tak bisa menjauh dari Twitter istrinya, sebagaimana dilansir Kalbar-Terkini.com dari koran Turki, Daily Sabah, Rabu, 6 April 2022.

Dalam jumpa pers yang digelar di Texas, Selasa lalu,
Vande Hei mengaku bahwa kendati menjauh dari medsos, tetapi dia mendengar tentang beberapa tweet dari istrinya.

"Saya terlalu percaya diri dalam kerja sama kami (dengan Rusia) hingga saat ini, untuk menganggap tweet itu sebagai sesuatu yang dimaksudkan untuk audiens yang berbeda dari saya," katanya.

Baca Juga: Sosok Astronot Wanita Arab Pertama Nora Al Matrooshi, Ternyata Insinyur di National Petroleum Constru

Vande Hei mendarat di bumi minggu sebelumnya, dan menyoroti persahabatan antara astronot AS dan kosmonot Rusia selama konferensi pers, di tengah ketegangan antara kedua negara karena operasi militer Rusia ke Ukraina.

Vande Hei mendarat di Kazakhstan pada Rabu lalu dengan kapsul Rusia, bersama dengan kosmonot Anton Shkaplerov dan Pyotr Dubrov.

"Tentang hubungan saya dengan rekan-rekan awak Rusia saya, mereka, sedang, dan akan terus menjadi teman baik saya," kata Vande Hei.

"Kami saling mendukung dalam segala hal," katanya. "Dan, saya tidak pernah khawatir tentang kemampuan saya untuk terus bekerja dengan mereka."

Vande Hei menilai, perang di Ukraina telah dibahas di Stasiun ISS.

"Tetapi 'sebagian besar adalah bagaimana perasaan mereka tentang berbagai hal, dan itu adalah hal-hal yang saya lebih suka bahwa mereka dapat berbagi secara langsung," ujarnya.

Moskow dan Washington bersama-sama mengelola ISS, dan NASA dari AS menyatakan, kerja sama antara program luar angkasa kedua negara sejauh ini tetap tidak terpengaruh oleh gesekan pemerintah mereka.

Namun, kepala otoritas antariksa Rusia Dmitry Rogozin telah meningkatkan retorika di Twitter selama berminggu-minggu.

"Jika Anda memblokir kerja sama dengan kami, siapa yang akan menyelamatkan ISS dari deorbiting, yang tidak terkendali, dan jatuh di wilayah Amerika atau Eropa?" tulisnya dalam tweet pada Februari 2022, mencatat bahwa ISS tidak terbang di sebagian besar Rusia.

Sementara itu, Vande Hei mengaku bahwa kakinya agak goyah selama delapan jam pertama kembali ke tanah yang kokoh.

Tetapi Vande Hei dengan cepat menyesuaikan diri dengan kehidupan kembali di bumi.

"Saya sedikit kecewa dengan rasanya yang normal. Saya ingin rasanya lebih aneh kembali," katanya.

"Saya masih merasa tidak nyaman, tetapi manusia sangat mudah beradaptasi," lanjut Vande Hei.

Tujuan dari misi yang diperpanjang itu adalah untuk mengamati efek dari paparan yang terlalu lama ke lingkungan luar angkasa kepada manusia dalam persiapan untuk misi masa depan, seperti pergi ke Mars.

"Tubuh saya adalah bagian dari eksperimen," kata Vande Hei, seraya menambahkan bahwa dia berharap rekor waktunya di luar angkasa segera dipecahkan.***

Sumber: Daily Sabah

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Sabah News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah