MALAYSIA KLAIM REOG! Ini Alasan Utamanya, Warga Ponorogo di Johor Hidup Sejak Abad 18 Masehi Sebagai Buruh

10 April 2022, 15:26 WIB
Warga asal Ponorogo di Johor Baru Malaysia mementaskan Reog Ponorogo pada ulang tahun ke 3 Paguyuban Warga Jawa di Johor /Istimewa/Kemenlu

KALBAR TERKINI - Masyarakat Jawa, di manapun ia berada selalu membawa serta budaya asalnya.

Hal tersebut yang kira-kira menjadi dasar klaim Malaysia atas Reog Ponorogo yang kini sedang dalam proses pengajuan hak ke UNESCO.

Sebagai warga Indonesia, tentu kita pasti akan bertanya-tanya, mengapa Malaysia berupaya mengklaim seni pertunjukan Reog Ponorogo menjadi warisan tak benda dari negerinya?

Baca Juga: Malaysia Klaim Kepemilikan Reog ke UNESCO, Indonesia Ajukan Banding dan Kumpulkan Bukti Sahih dari Ponorogo

Niat mendaftarkan ke UNESCO, bahkan sudah ditengarai sejak lama.

Jika kamu mempelajari sejarahnya, terutama bagaimana orang dari Jawa bisa berada di Malaysia, tentu menjadi paham jika mereka mengaku-aku kesenian itu.

Sebab, sebuah kesenian tentu tidak lepas dari manusianya.

Jadi, kemungkinan besar banyak orang Ponorogo migrasi ke negeri jiran itu sejak lama.

Baca Juga: Bahasa Melayu belum Siap jadi Bahasa Resmi ASEAN, Antropolog: Banyak Warga Malaysia Suka Pakai Bahasa Inggris

Pada zaman penjajahan bangsa Eropa di Nusantara, seperti ditorehkan naskah melayu kuno abad ke-16, Sulalatus Salatin, orang Jawa pertama kali dibawa ke Semenanjung Malaya untuk dijadikan pekerja kasar di perkebunan kelapa sawit dan karet.

Kini konsentrasi orang Jawa di Malaysia paling banyak ada di Negara Bagian Johor.

Sebagian besar Orang Jawa yang ada di Johor itu berasal dari Kulon Progo dan Ponorogo yang bermigrasi mulai abad ke-18 sampai awal abad ke-20.

Baca Juga: KERAS! Nadiem Tanggapi PM Malaysia: Bahasa Indonesia lebih Layak Dibandingkan Bahasa Melayu!

Mereka kebanyakan bekerja di perkebunan yang ada di Johor dan Selangor.

Alasannya ke Malaysia karena memilih berada di bawah penjajahan Inggris daripada Kolonial Belanda.

Mereka menilai bangsa Inggris memperlakukan buruh pribumi lebih baik daripada pejajah Belanda.

Para pendatang dari Hindia Belanda itu pun mendirikan pemukiman yang kini dikenal dengan Kampung Padang Jawa.

Meski begitu Pemerintah Malaysia sejak lama tidak mengkategorikan Jawa sebagai suku bangsa tersendiri seperti Cina maupun India.

Namun, kehadiran Suku Jawa di Malaysia telah banyak memberi kontribusi kepada negeri jiran itu.

Banyak pejabat penting Malaysia adalah orang Jawa.

Salah satunya mantan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin yang mengaku ibunya berasal dari pulau terpadat di Indonesia tersebut.

Banyak juga seniman Malaysia juga memiliki darah keturunan Jawa seperti Mohammad Azwan bin Mohammad Nor atau dikenal luas dengan panggilan Wak Doyok.

Jika orang-orang Ponorogo bermigrasi ke Malaysia mulai abad ke-18, kesenian Reog Ponorogo diidentifikasi sudah ada di Indonesia sekitar tiga abad sebelumnya.

Reog dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit melalui kisah paling populer yaitu Ki Ageng Kutu yang hidup di Kerajaan Majapahit abad ke-15.

Saat itu, Ki Ageng Kutu diketahui bertugas di istana Bhre Kertabhumi yang kini sering disamakan dengan Brawijaya V, raja terakhir Majapahit.

Jadi silakan kamu simpulkan sendiri siapa yang paling berhak mengklaim sebagai bangsa asal Reog Ponorogo yang di Malaysia disebut Barongan itu.***

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Berbagai Sumber Mnews1

Tags

Terkini

Terpopuler