Papua Tanpa Pemimpin Pasca Penangkapan Lukas Enembe, Papua Merdeka?

- 11 Januari 2023, 17:51 WIB
Penangkapan Lukas Enembe di Papua menyebabkan kekosongan pimpinan. Akankah menjadi kesempatan besar untuk gerakan Papua merdeka?
Penangkapan Lukas Enembe di Papua menyebabkan kekosongan pimpinan. Akankah menjadi kesempatan besar untuk gerakan Papua merdeka? /

KALBAR TERKINI - Pasca penangkapan Gubernur Papua, Lukas Enembe, oleh KPK pada Selasa 10 Januari 2023 mengakibatkan kosongnya kepepimpinan di Papua.  

Tidak ada pengambil kebijakan strategis secara praktis di Provinsi Papua saat ini.

Lukas Enembe yang telah berstatus tersangka kasus gratifikasi senilai Rp 1 miliar sejak September 2022 tersebut saat ini ditangkap KPK dan menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.

Kekosongan pempimpin di Papua ini juga disebabkan belum terisinya kursi wakil gubernur setelah Klemen Tinal meninggal karena serangan jantung pada 21 Mei 2021 yang lalu.

DPR Papua dan pemerintah belum mencapai sepakat untuk menentukan satu nama Wakil Gubernur (Wagub) Papua hingga saat ini.

Baca Juga: Kronologi Meninggalnya Ibu Hamil yang Ditandu dengan Berjalan Kaki 3 Jam Menuju Rumah Sakit di Pinrang

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyebut bahwa mereka akan mencermati proses dan tindakan hukum terhadap Lukas Enembe yang saat ini dilakukan KPK terlebih dahulu sebelum penentuan pimpinan baru di Papua.

Pasca ditangkapnya Lukas Enembe terkait kasus korupsi tersebut menimbulkan kekhawatiran semakin gencarnya gerakan Papua merdeka mengingat kosongnya kursi gubernur dan wakli gubernur saat ini.

Terkait hal tersebut, Polri meminta masyarakat tidak mudah terhasut oleh adanya upaya memecah belah persatuan di tanah Papua.

"Jangan terhasut dengan adanya isu-isu kemerdekaan dari kelompok-kelompok yang ingin memecah belah persatuan di tanah Papua," tegas Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Rabu 11 Januari 2023.

Baca Juga: Update Kasus Mutilasi di Bekasi: Polisi Buka Kembali Kasus Bunuh Diri Anak Angela, Keluarga: Ada Kejanggalan

Menurut Dedi, Polri melalui Polda Papua telah memberikan bantuan pengamanan, dari penangkapan Lukas Enembe hingga saat ini.

Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di Bumi Cendrawasih.

"Polri melalui Polda Papua sudah berkoordinasi dari awal dan memberikan backup penuh terhadap penangkapan sampai keberangkatan ke Bandara dan tetap menjaga keamanan di tanah Papua.

Sementara terkait dengan keberangkatan Bapak Lukas Enembe kita mem-backup dan mendampingi sampai di Jakarta untuk dilakukan pengecekan kesehatan," ungkapnya.

Baca Juga: Kronologi Penangkapan Kombes Yulius Saat Nyabu di Hotel Bersama Seorang Perempuan

Saat ini Polri menggandeng tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh agama untuk bersama-sama memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat bahwa upaya penangkapan Lukas Enembe merupakan murni proses penegakan hukum yang sedang dilakukan KPK.

Dahsyatnya penangkapan Lukas Embe yang menyisakan keributan massa sehingga mengharuskan Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Jayapura meliburkan dan menutup sekolah selama dua hari.

Langkah teresebut diambil untuk mengantisipasi dampak penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe oleh KPK.

"Memang kegiatan belajar mengajar di Kabupaten Jayapura diliburkan selama dua hari, pada 11-12 Januari 2023," jelas Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, Eqberth C Kopeuw di Sentani, dilansir Antara, Rabu 11 Januari 2023.

Adapun sekolah yang diliburkan mulai dari TK hingga SLTA sederajat di Kabupaten Jayapura.***

 

Editor: Yulia Ramadhiyanti

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah