Kejanggalan Kasus Kalideres, Jasad Ditaburi Kapur Barus Hingga Korban Tak Bolehkan Orang Lain Masuk ke Rumah

- 13 November 2022, 13:27 WIB
Rumah ditemukannya 4 jasad satu keluarga di Kalideres
Rumah ditemukannya 4 jasad satu keluarga di Kalideres /

KALBAR TERKINI - Empat mayat yang merupakan satu keluarga ditemukan tewas di dalam rumah mereka di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis 10 November 2022.

Jasad suami diketahui bernama Rudyanto Gunawan (71), sedangkan sang istri bernama K. Margaretha Gunawan (68).

Adapun anak perempuan dari keduanya yang juga ditemukan tewas bernama Dian (40).

Jasad satu lagi diketahui bernama Budyanto Gunawan (69).

Ia merupakan ipar dari Rudianto.

Beberapa kejanggalan di kasus Kalideres inipun semakin mencuat ke permukaan.

Di antaranya adanya jasad yang ditaburi kapur barus, korban tidak memperbolehkan orang lain masuk ke dalam rumah, waktu kematian masing-masing korban berbeda hingga keterangan tetangga di sebelah rumah.

Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko menduga satu di antara anggota keluarga yang tewas di Kalideres, ada yang mencoba menutup-nutupi kematian korban lainnya dengan menaburi kapur barus.

Yani menyebutkan keempat korban tersebut tidak meninggal dunia pada saat yang bersamaan.

Baca Juga: Kronologi Bentrokan di Maluku Tenggara, Rumah Dibakar Hingga Timbulkan Korban Jiwa, Berawal Dari Klaim Lahan

"Bapaknya meninggal disikapi dengan hanya ditaburi kapur barus.

Kemudian, berikutnya yang meninggal adalah ibunya, itu juga disikapi seperti itu," jelas Yani.

Dalam kesempatan yang sama, Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar mengatakan kapur barus berfungsi untuk menyerap bau.

"Kapur barus kan ada ditemukan di TKP, dokter forensik mengatakan bahwa kapur barus bisa menyerap bau," kata Syafri.

Ketua RT 07/RW 15 Kalideres, Asiung mengatakan pihaknya sempat menemukan kapur barus dan lilin dalam rumah keluarga tersebut.

"Ada di meja, sama lilin. Di piring, taruh di mangkok," kata Asiung.

Menurut Asiung kapur barus dan lilin itu terletak paling dekat dengan mayat yang berada di ruang tamu, yaitu Budianto Gunawan. 

Sebelumnya, Asiung juga sempat mengungkapkan pada September lalu, keluarga korban melarang petugas Jumantik masuk ke dalam rumahnya.

Keluarga hanya memberikan laporan kepada petugas Jumantik hanya melalui foto.

Sementara itu, tim dokter forensik tidak menemukan bekas luka penganiayaan pada empat jasad tersebut.

Baca Juga: TERNYATA Ini Penyebab Bentrokan di Maluku Tenggara, Makan Korban Jiwa, Polisi Minta Stop Sebar Video dan Foto

AKP Syafri Wasdar mengatakan keempat jasad itu juga sudah membusuk dan diduga telah tewas lebih dari satu pekan.

Kepolisian juga mengatakan bahwa empat orang ini tewas dalam waktu yang tidak bersamaan.

Menurut Pasma, hal tersebut diketahui dari perbedaan waktu pembusukan empat jasad.

"Jadi, itu dari bapaknya, ibunya, iparnya, semuanya di waktu berbeda meninggalnya, sehingga pembusukannya masing-masing berbeda," jelas Syafri.

Selain itu, keempatnya tergeletak pada posisi yang berbeda-beda.

Bapak ditemukan di ruang kamar bagian belakang, sang paman ditemukan di ruang tamu dalam posisi bersandar di sofa.

Sedangkan, posisi jenazah sang ibu dan anaknya, yakni RM dan DF, ditemukan berada di ruang kamar depan.

Jejanggalan lainnya dalam kasus ini, polisi mengatakan bahwa rumah yang menjadi lokasi penemuan empat korban itu terkunci dari dalam.

Baca Juga: Kronologi Tewasnya Prajurit TNI di Kaltara, Tak Sadarkan Diri Usai Direndam dan Dipukul Senior

Penemuan empat jasad yang masih satu keluarga tersebut bermula dari kecurigaan warga yang mencium bau busuk dari dalam rumah tersebut.

Tetangga sebelah rumah keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat, Tio (58), juga mengaku sempat melihat kaki salah satu korban, RG (71) terikat dengan plastik hitam sekitar 3 bulan lalu.

Tio mengatakan kala itu dia sempat menanyakan hal tersebut kepada mendiang, tapi korban tidak merespons dan langsung masuk ke dalam rumah.

"Kurang lebih, saya tanya, 'kenapa tuh kakinya diikat plastik item?', diem aja masuk dari sana, masuk ke rumah," kata Tio kepada wartawan, Sabtu (12/11).

Selain itu, bau busuk belakangan ini yang menyengat hingga temuan mayat satu keluarga di dalam rumah itu bukanlah kali pertama Tio mencium bau serupa di sekitaran tempat tinggal itu.

Sebelumnya, Tio mengaku, juga pernah mencium bau anyir pada Februari hingga Maret lalu. Meskipun, tidak se-menyengat saat ini.***


Editor: Yulia Ramadhiyanti

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah