Temuan Kejanggalan Terbaru, Mulai Perbedaan Hasil Forensik Hingga 3 Grup WhatsApp Ajudan Sambo yang Dihapus

- 23 Agustus 2022, 08:24 WIB
Hasil autopsi Brigadir J diumumkan.
Hasil autopsi Brigadir J diumumkan. /YouTube/Up Info/

KALBAR TERKINI - Temuan kejanggalan kembali ada seiring perkembangan penyelidikan kasus penembakan Brigadir J di rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo 8 Juli 2022 lalu.

Kejanggalan tersebut dimulai dari hasil autopsi kedua jenazah Brigadir J.

Terdapat perbedaan hasil autopsi yang disampaikan oleh Tim forensik gabungan dengan dokter autopsi perwakilan keluarga  Brigadir J, antara lain:

1. Ketua Tim forensik gabungan, Ade Firmansyah menyatakan di tubuh Brigadir J hanya ada luka tembakan, 5 luka tembakan masuk dan 4 luka tembakan keluar.

Baca Juga: Hasil Autopsi Brigadir J, Mulai dari Luka di Jari Tangan Hingga Organ Tubuh yang Hilang

Ade menjelaskan bahwa ada dua luka fatal yang didapati di tubuh Brigadir J, yakni luka tembakan di bagian dada dan kepala

Soal luka di jari tangan Brigadir J, kata Ade, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa luka tersebut adalah luka yang diakibatkan dari lintasan anak peluru yang ditembakkan ke arah tubuh Brigadir J.

Menurutnya, tidak ada tanda-tanda kekerasan selain tembakan senjata api di tubuh Brigadir J.

Baca Juga: WISATA KULINER Berbahan Dasar Durian,Salah Satunya Asal Kalimantan Barat, yang Rasanya Bikin Nagih, Penasaran?

"Semua tempat-tempat dari informasi keluarga yang diduga ada tanda kekerasan kami pastikan nggak ada tanda kekerasan selain senjata api pada tubuh korban," kata Ade Firmansyah.

Di lain pihak, dokter perwakilan keluarga Brigadir J, Martina Rajagukguk mengungkap sejumlah temuan luka di tubuh Brigadir J.

Luka tersebut antara lain lubang di bagian lengan kanan yang berada kurang lebih 15 cm dari puncak bahu.

Penyebab luka ini belum bisa disimpulkan sehingga diambil sampel oleh dokter forensik untuk diteliti lebih lanjut.

Selanjutnya, memar di bagian dalam lutut kaki kiri bagian dalam.

Baca Juga: MENGENAL 7 Pahlawan Asal Kalimantan Barat, Ada Oevaang Oeray Hingga Sultan Hamid II Pencetus Lambang Negara

Martina menyebut memar ini terlihat seperti ada resapan darah.

Terdapat pula lebam di sisi kanan dan kiri perut.

Namun, lebam sudah tidak terlihat lagi saat autopsi kedua dilakukan, karena itu dokter mengambil sampel untuk diteliti lebih lanjut.

2. Tim forensik gabungan tidak menyebutkan adanya luka di kepala yang ditutup seperti dilem.

Hal ini berbeda dengan dokter autopsi perwakilan keluarga Brigadir J yang menyatakan tim forensik menemukan luka lubang dari kepala belakang menembus hidung dalam keadaan ditutupi seperti lem atau tanpa jahitan.

Baca Juga: Isu Liar Seputar Penembakan Brigadir J: Dugaan Kerajaan Judi Hingga Orientasi Seks Ferdy Sambo yang Biseksual

Kejanggalan lain juga diungkapkan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), menemukan adanya pengilangan rekam jejak komunikasi digital di tiga grup WhatsApp (WA) ajudan Eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam menyebut penghilangan jejak komunikasi digital itu berkaitan dengan adanya sejumlah gawai (HP) ajudan Sambo yang ditukar.

Anam menyebut sejumlah HP ajudan Sambo yang asli belum diketahui keberadaannya sejak 10 Juli 2022.

"Rekam jejak digital itu tidak hanya HP yang hilang, tapi percakapan rekam jejak digitalnya juga enggak ada," kata Anam dalam rapat dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin 22 Agustus 2022.

Menurutnya, rekam jejak digital itu penting untuk melengkapi fakta-fakta yang ada terkait pembunuhan Brigadir J.

Pasalnya, tempat kejadian perkara yang merupakan rumah dinas Sambo sudah rusak.

"Ada beberapa grup WA, dalam catatan kami ada tiga grup WA.

Itu dulunya pernah ada, terus enggak ada karena HP ganti. Terus ada, tapi yang 10 [Juli] ke bawah itu enggak ada lagi komunikasi," ungkapnya.

Choirul Anam menyebut sampai saat ini keberadaan HP tersebut belum diketahui.

"Fisik HP-nya hilang, enggak hanya HP Yosua.

Kalau HP Yosua itu sampai sekarang juga belum ketemu," kata Anam.

Menurutnya, jenis dan merek HP Yosua yang diserahkan kepada keluarga berbeda dari yang asli.

Hal tersebut diketahui pihaknya setelah meminta keterangan langsung dari keluarga Brigadir J di Jambi.

"Dari informasi yang kami peroleh di Jambi, HP Yosua tidak model begini.

HP Yosua ada Samsung, ada HP China.

Ini modelnya enggak seperti ini.

Ini HP yang seolah olah HP Yosua yang enggak bisa dibuka," ucap Anam.

"HP Yosua ke mana terutama yang Samsung 8 itu? Sampai detik ini kami juga tidak tahu," jelasnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sejauh ini, Komnas HAM menemukan indikasi adanya pelanggaran HAM terkait obstruction of justice.

Komnas HAM menyebut hal itu terlihat dari adanya pengaburan fakta lewat skenario palsu, perusakan terhadap barang bukti dan TKP.***

 

Editor: Yuni Herlina

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah