Setelah Binomo dan Quotex yang Menjerat Doni Salmanan, Muncul Trading EA Copet, Kerugian Hingga Rp 500 Miliar

- 10 Maret 2022, 18:53 WIB
EA Copet diduga sengaja dibikin MC yang membuat modal member ludes
EA Copet diduga sengaja dibikin MC yang membuat modal member ludes /

KALBAR TERKINI - Masyarakat khususnya investor tanah air harus benar-benar waspada.

Saat ini penipuan berkedok investasi terus berkeliaran, terakhir ada Binomo dan Quotex yang menjerat dua Crazy Rich Doni Salmanan dan Indra Kenz.

Diduga, masih banyak aplikasi invesasi bodong sejenis yang belum diungkap kepolisian, termasuk di antaranya Oxta FX dan EA Copet.

Baca Juga: Perbandingan Kekayaan Doni Salmanan dan Indra Kenz, Dua Sultan yang Berlimpah Harta dari Binary Option 

Bareskrim Mabes Polri menyebut Dua orang affiliator berinisial H dan R dari Community of Profesional Trader (EA Copet) dilaporkan ke Bareskrim Polri.

Keduanya diduga melakukan tindakan penipuan, pencucian dan penggelepan uang.

Charlie Wijaya, pendamping korban mengatakan, sudah ada 65 berkas yang saat ini dilaporkan ke Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri.

Baca Juga: Doni Salmanan dan Istri Dinan Nurfajrina Pasrah jika Dimiskinkan, Polri Tracing Asset dan Aliran Dana Quotex

Adapun kerugian yang ditimbulkan dari kegiatan investasi ini bisa mencapai Rp20 miliar.

"Untuk yang didata kita sudah mengumpulkan total kerugian Rp4,5 miliar dari yang kekumpul, ada lagi susulan, Rp10 miliar ditambah Rp4,5 miliar, jadi sekitar Rp20 Miliar," ucapnya saat ditemui di Bareskrim Polri, Kamis, 10 Maret dilansir Kalbarterkini.com dari PikiranRakyat.com.

Charlie Wijaya mengatakan, platform trading ini sudah mulai sejak Mei 2021. Adapun korban datang dari seluruh Indonesia.

Baca Juga: Vanessa Khong Biasa Dapat Uang Jajan Rp 2 Miliar dari Indra Kenz, Berikut Lima Fakta Menarik Selebgram itu

Diperkirakan jumlah korban mencapai puluhan ribu orang dengan total kerugian sampai 500 miliar rupiah.

Oleh karenanya, ia berharap kepolisian bisa mengusut tuntas aplikasi trading yang diduga telah melakukan penipuan dan pencucian uang ini.

"Saya berharap ada atensi dari kepolisian, jangan sampai ada masyarakat yang rugi, saya memhon ada atensi dari Polri sehingga tidak ada lagi masyarakat yang rugi dari investasi bodong ini," ucapnya.

Baca Juga: Doni Salmanan Segera Tersangka? Polisi Layangkan Surat Penyitaan Seluruh Aset Indra Kenz

Sementara itu salah satu korban, Andre Pramuki mengatakan, dirinya bergabung dalam platform trading ini sejak tahun lalu.

Ia pun mengaku sempat menerima keuntungan dari investasi ini pada September 2021 lalu.

Masalah muncul sekitar Januari 2022. Uang member tidak bisa ditarik dengan alasan maintenance web. Hingga akhirnya dibikin loss (margin call).

Kecurigaan terjadi pada awal Maret 2022 ini. Ia menemukan kejanggalan yang dilakukan oleh afiliator dan trader.

"Awal mulanya di tanggal 1 Maret 2022. Seharusnya lot sesuai dengan saldo tapi 10 kali lipat yang dibuka, semuanya saldo all in kita tradingkan," katanya. Bahkan angka maksimal stop loss yang dijanjikan dilanggar.

"Di situ ada masalah. pas sekarang mulai ramai ini, korban semua dari situ, menyadari ini skema ada unsur human lah yang menginput, dugaan penipuan.

Semua korban untuk saldo beda-beda, tapi semua rata-rata habis saldonya," tuturnya.

Korban lain, Nurhofifah mengatakan bahwa trading yang dilakukan dicurigai hanya bohongan belaka.

"Saya deposit 25 ribu dolar. Mau tarik modal dipersulit. Hingga tiba-tiba semuanya habis," ujarnya.***

Editor: Slamet Bowo SBS

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah