Capek Perang dan Rindu Anak, Komandan Bangsamoro Serahkan Diri

- 18 April 2021, 22:48 WIB
MENYERAHKAN DIRI -  Seorang komandan divisi Pejuang Kebebasan Islam Bangsamoro bersama lima pengikutnya menyerahkan diri  kepada militer di Ampatuan, Maguindanao, Pulau Mindanao,  Sabtu, 17 April 2021 pagi./PHOTO & CAPTION: MINTFO/
MENYERAHKAN DIRI - Seorang komandan divisi Pejuang Kebebasan Islam Bangsamoro bersama lima pengikutnya menyerahkan diri kepada militer di Ampatuan, Maguindanao, Pulau Mindanao, Sabtu, 17 April 2021 pagi./PHOTO & CAPTION: MINTFO/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS/

KALBAR TERKINI -  Menjalani pertempuran tanpa akhir, tanpa masa depan dan tujuan yang jelas, meninggalkan  istri dan anak-anak,  memicu seorang wakil komandan milisi Islam besenjata di Filipina untuk menyerahkan diri bersama lima personelnya kepada pemerintah.  

Kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi ini dilakukan oleh Abunawas Ibad Damiog alias Bayawak, Komandan Divisi 4 (Bangsamoro Islamic Freedom Fighters/BIFF) Bungos,  yang juga menjabat wakil kepala urusan militer. Bersama lima personelnya, Damiog menyerahkan diri kepada otoritas militer Filipina di Markas Brigade Infanteri Mekanis (1MIBde) di Barangay Kamasi, Ampatuan,  Provinsi Maguindanao, Pulau Mindanao,  Sabtu, 17 April 2021.

Hal ini ditegaskan  oleh Mayor Juvymax Uy, Komandan Divisi Infanteri ke-6 (6ID) Angkatan Darat Filipina,  yang juga Kepala Satgas Gabungan Pusat (JTFC), Minggu, 18 April 2021, sebagaimana  dikutip Kalbar-Terkini.com dari Philippine News Agency.

Adapun kelima pengikut Damiog ini teridentifikasi sebagai Yasser Bago Abunawas, Anwar Alim Sangki, Olon Bago Abunawas, Mohammad Kanakan Ibad, dan Dihan Abdul Ali.

Baca Juga: Libya, Negeri Ratapan Migran: Dibunuh, Diperkosa, Dijual sebagai Budak

Baca Juga: Lewat Program Pembangunan Bekelanjutan, Gubernur Sutarmidji Bertekad Tuntaskan Desa Mandiri

Baca Juga: Sejarah 18 April, Negara Kalimantan Bentukan Belanda Dibubarkan

Kelompok itu juga menyerahkan dua pucuk senapan M16 berikut dua magasin; satu pucuk senapan M14 berikut satu magasin; satu pucuk senapan M653 berikut satu magasin; satu pucuk senapan Garand kaliber 30 milimeter; dan satu pucuk senapan sniper Barrett rakitan.

"Mereka mengaku bosan berjuang untuk tujuan yang sia-sia," kata Uy. “Semoga penyerahan Damiog menjadi pembuka mata bagi para pengikutnya."

Dalam wawancara singkat, Damiog menyatakan sudah capek, dan ingin kembali kepada keluarganya. “Saya sangat merindukan mereka,” katanya dalam bahasa Tagalog, bahasa nasional Filipina.

Menurut Kolonel Pedro Balisi Jr, Komandan 1MIBde, penyerahan kelompok BIFF itu melalui upaya bersama dari satuan Pemkot Datu Piang,  yang melibatkan Wali Kota Victor Samama, Kelompok Reserse dan Deteksi-Maguindanao, Infanteri VI Angkatan Darat Filipina, dan batalyon di bawah Letkol Carlie Banaag.

Sejak Januari 2021, total 42 kombatan BIFF telah menyerah kepada 6ID dan JFTC di Mindanao Tengah. Sebuah laporan intelijen militer menunjukkan, sekitar 100 anggota BIFF masih bersembunyi di pegunungan Provinsi Maguindanao, Cotabato Utara, dan Sultan Kudarat.

Pecahan MILF

BIFF   merupakan kelompok pecahan dari Front Pembebasan Islam Moro (Moro Islamic Liberation Front/MILF)  pada 2008. Dibentuk oleh Ameril Umbra Kato, pecahnya BIFF  dari MILF karena Kato tidak sepakat dengan keinginan MILF yang meminta otonomi kepada Pemerintah  Filipina, bukannya kemerdekaan penuh.

MILF sendiri awalnya didirikan secara sembunyi-sembunyi pada 1969 oleh mahasiswa dari etnis Moro yang belajar di Universitas Filipina, Mesir, dan di Timur Tengah. Mereka  berusaha menciptakan sebuah negara Muslim merdeka di Filipina selatan.  

Didukung Presiden Libya Muammar Khadafi, dan gubernur di Sabah, Malaysia, para pemuda Moro ini mendapat pasokan senjata dan pelatihan. MILF kemudian mengambil bagian dalam serangan teroris dan pembunuhan untuk mencapai tujuan mereka.  

Dilansir dari Wikipedia, Manila pun mengerahkan pasukan ke Filipina selatan untuk mengendalikan pemberontakan.  

Pada 1976,  Gaddafi menjadi perantara negosiasi antara Pemerintah Filipina  dan pemimpin MILF Nur Misuari, yang mengarah pada penandatanganan perjanjian Tripoli MNLF-GRPH 1976,  di mana MILF menerima tawaran dari Pemerintah Filipina untuk semi-otonomi daerah yang disengketakan.  

Penandatanganan perjanjian ini membawa keretakan yang serius  dalam kepemimpinan MILF, termasuk kemunculan BIFF.   

Mindanao, Basis Militan Islam

Mindanao adalah pulau terbesar kedua di Filipina dan salah satu dari tiga kelompok pulau utama sebagaimana Luzon dan Visayas. Terletak di bagian selatan Filipina, Mindanao dalah kawasan hunian bersejarah bagi kaum Muslim dan suku Moro serta etnis lainnya,  seperti Marano, Tausug, Bugis, Bajao dan Sangir.  

Peperangan untuk kemerdekaan telah dicapai oleh berbagai faksi Muslim selama lima abad melawan para penguasa. Pasukan Spanyol, AS, Jepang dan Filipina,  takberhasil meredam tekad mereka yang ingin melepaskan diri dari Filipina, yang penduduknya mayoritas beragama Katolik.  

Populasi umat Katolik  di Mindanao telah meningkat menyusul banyaknya transmigrasi ke wilayah ini,  kemudian yang memacu kemarahan kaum Muslim Mindanao yang miskin dan tersisih serta gerakan separatis yang telah berjuang selama ratusan tahun.  

Mindanao pun menjadi wilayah yang diperhatikan dengan cermat sesuai dengan analisis organisasi teroris Islam yang berkaitan erat dengan konflik di Timur Tengah.

Selain itu, Mindanao menjadi basis kelompok teroris Abu Sayyaf dan Jemaah Islamiyah,  yang kemunculannya mengurangi peran kelompok pejuang kemerdekaan yang lebih moderat dan nasionalistis,  seperti Front Pembebasan Islam Moro.

Sementara  BIFF yang juga dikenal sebagai Gerakan Kemerdekaan Islam Bangsamoro (bahasa Inggris: Gerakan Kebebasan Islam Bangsamoro, juga berbasis di Mindanao.

Negros, Sarang Komunis Filipina

Masih pada Sabtu,  dua teroris NPA  dilaporkan tewas dalam baku tembak dengan pasukan Batalyon Infanteri ke-15 (15IB) Angkatan Darat Filipina di Barangay Bulwangan, Hinoba-an, Pulau Negros Occidental, Sabtu.

Sebuah laporan 15IB yang dirilis pada Minggu mengidentifikasi korban tewas sebagai Michael Nonoy alias Ken-ken, diyakini anggota Peleton 3, Front Barat Daya NPA barangayKomiteng Rehiyon-Negros, Cebu, Bohol , Siquijor (KR-NCBS). 

Foto-foto menunjukkan bahwa jenazah dibawa ke Rumah Duka Porras yang terletak di Purok IV, Kota Negros selatan, Barangay 1. 

Dalam sebuah pernyataan, Letnan Kolonel Erwin Carino, Komandan 15IB yang berbasis di Barangay Tiling, Cauayan, menyatakan bahwa informasi yang tepat waktu dan akurat yang diberikan oleh penduduk setempat, memungkinkan pasukan pemerintah untuk menindak kehadiran NPA yang dilaporkan. 

“Pertemuan tersebut adalah hasil yang jelas dari upaya kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat,” kata Carino, menambahkan bahwa itu juga mewujudkan keberhasilan dan keuntungan dari program dukungan masyarakat angkatan darat, dan keinginan masyarakat untuk bebas dari pengaruh kelompok komunis-teroris.  

Dia juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dari dua teroris NPA yang 'kehilangan nyawa karena berjuang untuk tujuan yang hilang'. 

"Dengan bantuan pemerintah daerah Hinoba-an, kami dapat menjamin bantuan dan penguburan yang layak bagi kedua almarhum," kata pejabat angkatan darat tersebut. 

Setelah bentrokan selama 40 menit di Purok Yuring, Sitio Dash 7, tentara menemukan dua pistol kaliber 45 dengan magasin berikut amunisi, granat tangan, surat bukti aksi pemerasan, dokumen subversif, telepon seluler, dan barang-barang pribadi.

Tidak ada korban yang tercatat di pihak pasukan pemerintah. 

Partai Komunis Filipina dan sayap bersenjatanya, NPA, terdaftar sebagai kelompok teror oleh AS, Uni Eropa, Inggris Raya, Australia, Kanada, Selandia Baru, dan Filipina.   

Adapun Pulau Negros Occidental terletak di sisi barat Pulau Negros, pulau terbesar keempat di Filipina, dan menjadi sarang kelompok radikal komunis NPA.

Dibandingkan dengan Mindanao, pulau terbesar  di negara itu, luas total daratan Negros adalah 7.802,54 kilometer persegi. Memiliki panjang sekitar 375 kilometer (persegi 233 mil) dari utara ke selatan, Negros berbatasan dengan Laut Visayan di utara, Teluk Panay di barat, Selat Tañon di timur,  dan Laut Sulu.di selatan. Negros.***   

 

Sumber: Philippine News Agency, Wikipedia

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah