Mengerikan, Kasus Penganiayaan Anak di Sultra

- 2 April 2021, 13:11 WIB
KEKERASAN ANAK -  Kasus-kasus kekerasan kepada anak di Sultra diibaratkan fenomena gunung es. Sebab, masalah  ini lebih dianggap  internal keluarga dan tingginya perasaan malu jika aib tersebut diketahui khalayak./FOTO ILUSTRASI: PIXABAY/
KEKERASAN ANAK - Kasus-kasus kekerasan kepada anak di Sultra diibaratkan fenomena gunung es. Sebab, masalah ini lebih dianggap internal keluarga dan tingginya perasaan malu jika aib tersebut diketahui khalayak./FOTO ILUSTRASI: PIXABAY/ /KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

KENDARI,  KALBAR TERKINI - Berbagai kasus kekerasan anak di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sudah sampai tahap yang mencemaskan dan dianggap mengerikan. Ironisnya, banyak kasus di Bumi Anoa yang tidak terangkat ke permukaan.

Bahkan, kasus-kasus penganiayaan anak di Sultra diibaratkan sebagai fenomena gunung es. Sebab, masalah  ini lebih dianggap  internal keluarga dan tingginya perasaan malu jika aib tersebut diketahui khalayak.

Kasus-kasus tersebut sudah sampai tahap  yang merisaukan. Pasalnya, terhitung Januari- Februari 2021, angkanya tercatat mencapai 150 kasus. Disayangkan, perkara yang dialami generasi penerus bangsa ini, banyak yang tidak terungkap, karena justru melibatkan orang terdekat sehingga menghadirkan faktor malu.

Baca Juga: Ucapkan Selamat Jumat Agung, Presiden: Di Balik Pengorbanan, ada Kemudahan

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 2 April 2021, Elsa Bocorkan Andin Adalah Pembunuh Roy

Baca Juga: Bikin Galau, Pakistan akhirnya Cabut Blokir 'Tik Tok'

"Sebenarnya kenyataannya banyak sekali anak yang telah menjadi korban, dan sekarang itu miris sekali karena orang tua yang menjadi pelakunya,” kata Supervisor Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) Sultra, Yuyun Yulia kepada RRI, Kamis,  1 April 2021, sebagaimana dikutip Kalbar-Terkini.com

Ratusan perkara itu tidak hanya didominasi oleh kasus kekerasan berupa pelecehan seksual, dan sejenisnya, yang menempatkan anak sebagai korban. Namun beberapa diantaranya adalah kalangan anak sendiri sebagai pelaku tindak pidana, seperti kasus begal, penganiayaan, dan pencurian. 

“Dari sini kita melihat bahwa masalah ini sebenarnya membutuhkan peran-peran dari orang tuanya, guru-gurunya, dan masyarakat untuk bisa mencegah hal ini,” ungkapnya.

Halaman:

Editor: Oktavianus Cornelis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah