KALBAR TERKINI - Polisi mengungkap sejumlah fakta terkait tewasnya siswa SMP Sekolah Islam Athirah Makassar, Basman Nafa Yaskura (15), anak dari pejabat Kemenhub.
Satu di antara hal yang diungkap kepolisian adalah letak sepatu dan tas korban yang ditemukan di lokasi berbeda.
Pada saat kejadian, tas korban ditemukan di kamar mandi sedangkan sepatunya di temukan di depan musala.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Ridwan Hutagaol menjelaskan korban kembali ke sekolah setelah ditelepon oleh ibunya karena ketahuan bolos.
Korban diketahui tiba di sekolah pukul 09.23 Wita, kemudian korban langsung menuju lantai 8 menggunakan lift dan melewati ruangan kelasnya di lantai 5.
Menurut Ridwan, korban sempat menuju musala yang berada di lantai 8 dan salat.
"Posisinya sempat salat juga dia, informasinya dia sempat salat kalau nggak salah itu dan dia taruh tasnya itu di kamar mandi maka ditemukan tasnya di kamar mandi," jelas Ridwan.
Ridwan menjelaskn hal tersebut sekaligus menjadi jawaban mengapa tas korban ditemukan di kamar mandi, sedangkan sepatunya ada di depan musala.
"Iya, karena kan di lantai 8 itu kantin dan masjid jadi mau masuk musala kan buka sepatu," tambahnya.
Setelah salat itulah korban diduga langsung menuju ke sebuah balkon di lantai 8 hingga diduga sengaja melompat.
Jeda waktu korban tiba di sekolah hingga ditemukan tewas di lapangan voli memakan waktu sekitar 20 menit.
Pejabat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Benny Nurdin Yusuf yakin anaknya, Basman Nafa Yaskura tidak bunuh diri melainkan terpeleset di SMP Islam Athirah Makassar.
Menurut Benny, sekali pun hasil penyelidikan mengenai kematian anaknya itu jatuh dari atas rooftop, dirinya tetap meyakini anaknya bukan bunuh diri.
Benny mengungkapkan, anaknya dinyatakan melakukan bunuh diri dan menganggap hal tersebut kejadian yang langka dan jarang terjadi untuk anak seusia Basman.
Sementara itu, pihak SMP Islam Athirah Makassar menegaskan pihaknya akan bertanggung jawab atas tewasnya siswa kelas dua, Basman Nafa Yaskura usai terjatuh dari lantai 8 gedung sekolah.
Pihak sekolah juga menyerahkan sepenuhnya kepada polisi untuk mengusut tuntas kasus kematian putra dari pejabat kementerian perhubungan (Kemenhub) tersebut.
Wakil Direktur Sekolah Islam Athirah, Mas Amin Uppi mengaku kasus kematian Basman dilimpahkan ke pihak berwajib.
Pihak sekolah bahkan telah mengunjungi keluarga almarhum Basman sebagai bentuk tanggung jawab.
Amin juga mengungkapkan permohonan maaf atas tewasnya putra sulung dari pejabat Kemenhub tersebut.
Ia mengatakan kejadian tersebut merupakan kelalaian dari pihak sekolah SMP Athirah.
Menurutnya, peristiwa tersebut merupakan kesalahan dari pihak sekolah karena tangga yang dinaiki korban pada saat itu seharusnya tidak terpasang di lokasi.
Sesuai dengan standar operasional sekolah, tangga tersebut baru bisa berada di lokasi ketika ingin dipakai oleh teknisi.***